WHO Sebut Angka Kematian Akibat Tenggelam Global Turun 38 Persen

Photo Author
- Selasa, 17 Desember 2024 | 11:40 WIB
 prospek BMKG DIY terbaru terkait cuaca perairan laut selatan (pinterest)
prospek BMKG DIY terbaru terkait cuaca perairan laut selatan (pinterest)


Krjogja.com Jakarta - Angka kematian akibat tenggelam secara global mengalami penurunan 38 persen sejak tahun 2000. Hal ini disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di laman resminya pada Jumat, 13 Desember 2024.

Dalam laporan pencegahan tenggelam yang dirilis WHO, meski angkanya turun, tapi tenggelam tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama. Lebih dari 30 orang diperkirakan tenggelam setiap jam dan 300.000 orang meninggal karena tenggelam pada tahun 2021.

Hampir setengah dari semua kematian akibat tenggelam terjadi pada orang-orang di bawah usia 29 tahun. Dan seperempatnya terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Anak-anak tanpa pengawasan orang dewasa berisiko sangat tinggi untuk tenggelam.

Baca Juga: BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation Berikan Peluang ke 1430 Awardee untuk Mencapai Kampus Impian

“Penurunan signifikan dalam kematian akibat tenggelam sejak tahun 2000 adalah berita bagus dan bukti bahwa intervensi sederhana dan praktis yang direkomendasikan WHO berhasil,” kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, mengutip laman WHO, Senin (16/12/2024).

“Tetap saja, setiap kematian akibat tenggelam adalah satu kematian yang terlalu banyak, dan jutaan orang masih berisiko. Laporan ini berisi data penting untuk pembuatan kebijakan dan rekomendasi untuk tindakan mendesak guna menyelamatkan nyawa,” tambahnya.

Kemajuan dalam mengurangi kasus tenggelam tidak merata. Di tingkat global, 9 dari 10 kematian akibat tenggelam terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Baca Juga: Cegah Anemia, SMK PSM Kolaborasi Gizi UIN Walisongo adakan Kampanye dan Bazar Bergizi

Wilayah Eropa WHO mengalami penurunan 68 persen dalam tingkat kematian akibat tenggelam antara tahun 2000 dan 2021. Namun, tingkat tersebut turun hanya 3 persen di Wilayah Afrika WHO, yang memiliki tingkat tertinggi di antara semua wilayah dengan 5,6 kematian per 100.000 orang.

Hal ini mungkin dipengaruhi oleh tingkat komitmen nasional untuk mengatasi masalah tersebut. Di Wilayah Afrika, hanya 15 persen negara yang memiliki strategi atau rencana nasional untuk pencegahan tenggelam, dibandingkan dengan 45 persen negara di Wilayah Eropa.

“Tenggelam terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama, tetapi kemajuan mungkin terjadi, terutama jika pemerintah bekerja sama dengan mitra yang kuat di tingkat lokal,” kata Michael R. Bloomberg, Duta Besar Global WHO untuk Penyakit dan Cedera Tidak Menular.

Baca Juga: AIA Luncurkan AIA Healthiest Schools, Upaya Mewujudkan Generasi Sehat di Lingkungan Sekolah

“Laporan baru ini menunjukkan apa yang dapat dilakukan lebih banyak negara untuk membantu menyelamatkan ribuan nyawa setiap tahun,” tambahnya. (*)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X