Krjogja.com - JAKARTA – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun, menyatakan dukungannya terhadap seruan Presiden Prabowo Subianto di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyerukan agar negara-negara Islam bersatu memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Menurut Hendry, pernyataan tersebut tidak hanya sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, tetapi juga mencerminkan sikap moral Indonesia sebagai bangsa yang menentang penjajahan dalam bentuk apa pun.
“Dalam KTT D-8, Presiden Prabowo menyerukan agar negara-negara Islam bersatu mewujudkan Palestina sebagai negara merdeka. Itu adalah pernyataan yang sesuai dengan amanat konstitusi kita,” ujar Hendry pada Sabtu (21/12/2024).
Hendry menekankan bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang masih mengalami penjajahan. Sebagai negara yang pernah dijajah, Indonesia memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Ia juga mengajak negara-negara mayoritas Muslim untuk mengambil langkah tegas dalam mendukung hak Palestina sebagai negara berdaulat.
Baca Juga: Perkuat Dukungan dan Kekuatan, Prabowo Subianto Ajak Negara D-8 Bersatu Bela Palestina
Selain dukungan dari dalam negeri, pernyataan Presiden Prabowo juga mendapat apresiasi dari Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Melalui akun X-nya, @anwaribrahim, Anwar menyampaikan dukungannya terhadap sikap Presiden Prabowo yang dinilai sebagai langkah strategis untuk memperjuangkan keadilan bagi Palestina.
“Saya sampaikan dukungan penuh terhadap ucapan sahabat karib saya, Presiden Prabowo Subianto, dalam Sidang Puncak KTT D-8 baru-baru ini di Kaherah, Mesir,” tulis Anwar pada Sabtu (21/12/2024).
Anwar juga mengungkapkan bahwa seruan Prabowo mengingatkan dunia akan realitas pahit yang harus dihadapi Palestina. “Apa yang disampaikan Presiden Prabowo harus dicontoh dengan bijaksana, terutama terkait hak kenegaraan Palestina yang merdeka dan berdaulat,” tambahnya.
Selain itu, Anwar menegaskan bahwa Malaysia siap mendukung kepemimpinan Indonesia dalam D-8 pada 2025. Ia menyatakan kesiapan Malaysia untuk bekerja sama erat dengan Indonesia dalam memperkuat organisasi negara-negara berkembang tersebut. “Sebagai negara serumpun, Malaysia akan bersama Indonesia mengangkat suara negara-negara berkembang,” tutupnya.
Baca Juga: Rekonsiliasi PWI, Kenapa Tidak?
Dalam pidatonya di KTT D-8, Presiden Prabowo menyoroti minimnya perhatian dunia internasional, khususnya negara-negara Islam, terhadap nasib Palestina. Ia menegaskan bahwa hak asasi manusia sering kali tidak berlaku bagi negara-negara Muslim, termasuk Palestina.
“Hak asasi bukan untuk orang Muslim. Ini adalah kenyataan yang sangat menyedihkan,” ujar Prabowo dalam siaran pers yang dirilis Sekretariat Presiden pada Jumat (20/12/2024).
Hendry Ch Bangun menyebut pernyataan Presiden Prabowo tersebut sebagai refleksi dari fakta yang tidak terbantahkan. Ia juga mengapresiasi dukungan Malaysia yang menunjukkan keselarasan visi politik dengan Indonesia dalam isu Palestina.
“Sayangnya, banyak negara di Timur Tengah diam terhadap genosida di Palestina. Sebaliknya, Indonesia, Turki, dan Malaysia justru lebih peduli di kancah internasional,” kata Hendry.
Sebagai Ketua Umum PWI Pusat, Hendry juga menyoroti pentingnya peran media dalam mendukung politik luar negeri Indonesia. Menurutnya, media memiliki tanggung jawab untuk menyuarakan perjuangan bangsa dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
