Zelenskyy Tawarkan Pertukaran Tentara Korea Utara dengan Tawanan Perang Ukraina di Rusia

Photo Author
- Selasa, 14 Januari 2025 | 10:20 WIB
Tentara Ukraina memindahkan howitzer M777 yang dipasok Amerika Serikat (AS) ke posisi untuk menembaki posisi Rusia di wilayah Donbas, Ukraina, 18 Juni 2022. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
Tentara Ukraina memindahkan howitzer M777 yang dipasok Amerika Serikat (AS) ke posisi untuk menembaki posisi Rusia di wilayah Donbas, Ukraina, 18 Juni 2022. (AP Photo/Efrem Lukatsky)


Krjogja.com - Kyiv - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia bersedia mengembalikan dua tentara Korea Utara yang ditangkap ke negara asal mereka sebagai ganti bagi tawanan perang Ukraina yang ada di Rusia.

"Untuk tentara Korea Utara yang tidak ingin kembali, mungkin ada opsi lain yang tersedia," kata Zelenskyy di media sosial, menambahkan, "Mereka yang menyatakan keinginan untuk mendekatkan perdamaian dengan menyebarkan kebenaran tentang perang ini dalam bahasa Korea akan diberikan kesempatan."

Saat ditanya tahun lalu, Presiden Vladimir Putin tidak membantah bahwa Rusia menggunakan tentara Korea Utara dalam perang melawan Ukraina, dengan mengatakan itu adalah "keputusan berdaulat" Rusia.

Baca Juga: Begini penjelasan Indra Sjafri mengenai pentingnya tes psikologi untuk para pemain Timnas U-20

Layanan Keamanan Ukraina (SBU) mengonfirmasi bahwa kedua pria tersebut berada di Kyiv dan menerima perawatan medis.

"Mereka hanya berbicara bahasa Korea dan sedang diinterogasi dengan bantuan dari NIS (Layanan Intelijen Nasional) Korea Selatan," kata SBU seperti dikutip dari BBC, Senin (13/1).

Zelenskyy mengunggah foto di media sosial pada Sabtu yang menunjukkan dua tentara Korea Utara dalam kondisi terluka.

Baca Juga: Semakin Unggul, Prodi Fotografi ISI Yogya Dilengkapi Laboratorium Komputer dan Cetak Digital

SBU menyatakan bahwa saat para tawanan itu ditangkap, salah satu tentara membawa kartu identitas militer Rusia yang dikeluarkan atas nama orang lain dengan registrasi di Republik Tuva. Yang lainnya tidak memiliki dokumen.

Selama interogasi, menurut SBU, tentara terkait mengungkapkan dia diberikan dokumen tersebut di Rusia pada musim gugur 2024.

"Perlu dicatat bahwa tawanan tersebut ... menekankan bahwa dia pergi untuk pelatihan, bukan untuk berperang melawan Ukraina," sebut SBU.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X