Krjogja.com - Kyiv - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia bersedia mengembalikan dua tentara Korea Utara yang ditangkap ke negara asal mereka sebagai ganti bagi tawanan perang Ukraina yang ada di Rusia.
"Untuk tentara Korea Utara yang tidak ingin kembali, mungkin ada opsi lain yang tersedia," kata Zelenskyy di media sosial, menambahkan, "Mereka yang menyatakan keinginan untuk mendekatkan perdamaian dengan menyebarkan kebenaran tentang perang ini dalam bahasa Korea akan diberikan kesempatan."
Saat ditanya tahun lalu, Presiden Vladimir Putin tidak membantah bahwa Rusia menggunakan tentara Korea Utara dalam perang melawan Ukraina, dengan mengatakan itu adalah "keputusan berdaulat" Rusia.
Baca Juga: Begini penjelasan Indra Sjafri mengenai pentingnya tes psikologi untuk para pemain Timnas U-20
Layanan Keamanan Ukraina (SBU) mengonfirmasi bahwa kedua pria tersebut berada di Kyiv dan menerima perawatan medis.
"Mereka hanya berbicara bahasa Korea dan sedang diinterogasi dengan bantuan dari NIS (Layanan Intelijen Nasional) Korea Selatan," kata SBU seperti dikutip dari BBC, Senin (13/1).
Zelenskyy mengunggah foto di media sosial pada Sabtu yang menunjukkan dua tentara Korea Utara dalam kondisi terluka.
Baca Juga: Semakin Unggul, Prodi Fotografi ISI Yogya Dilengkapi Laboratorium Komputer dan Cetak Digital
SBU menyatakan bahwa saat para tawanan itu ditangkap, salah satu tentara membawa kartu identitas militer Rusia yang dikeluarkan atas nama orang lain dengan registrasi di Republik Tuva. Yang lainnya tidak memiliki dokumen.
Selama interogasi, menurut SBU, tentara terkait mengungkapkan dia diberikan dokumen tersebut di Rusia pada musim gugur 2024.
"Perlu dicatat bahwa tawanan tersebut ... menekankan bahwa dia pergi untuk pelatihan, bukan untuk berperang melawan Ukraina," sebut SBU.