Hamas Tidak Akan Pernah Lagi Memerintah Gaza

Photo Author
- Selasa, 28 Januari 2025 | 15:35 WIB
 Seorang pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina saat melakukan protes menentang perang Israel-Hamas bersamaan dengan KTT APEC yang berlangsung di San Francisco, Amerika Serikat, Selasa (14/11/20 (istimewa)
Seorang pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina saat melakukan protes menentang perang Israel-Hamas bersamaan dengan KTT APEC yang berlangsung di San Francisco, Amerika Serikat, Selasa (14/11/20 (istimewa)


Krjogja.com - Washington DC - Penasihat keamanan nasional utama Donald Trump dengan tegas mengatakan bahwa militan Hamas tidak akan pernah lagi memerintah Jalur Gaza.

"Mereka tidak bisa lagi menjadi organisasi teroris dan mereka tidak akan pernah memerintah Gaza. Titik," kata Mike Waltz dalam acara "State of the Union" di CNN seperti dikutip dari CNA, Senin (20/1).

Waltz, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota Kongres dan veteran dua kali penugasan tempur di Afghanistan, berbicara hanya beberapa jam setelah gencatan senjata yang telah lama dinegosiasikan mulai berlaku di wilayah Palestina yang hancur tersebut.

Baca Juga: Kabar Duka, Emilia Contessa Penyanyi Senior Dikabarkan Meninggal Dunia

Meski masih ada ketidakpastian besar tentang bagaimana perkembangan gencatan senjata ini, serta bagaimana pemulihan dan stabilitas jangka panjang Jalur Gaza dapat dijamin, Waltz mengungkapkan optimisme yang hati-hati.

"Israel akan melakukan apa yang perlu mereka lakukan untuk memastikannya (Hamas tidak akan pernah memerintah Gaza lagi), dan Amerika Serikat, di bawah pemerintahan Trump, akan mendukung mereka," ujarnya.

"Itu bukan berarti tidak akan ada kantong-kantong perlawanan Hamas atau pertempuran yang berkelanjutan, namun ini akan menjadi jalan yang sulit ke depan."

Baca Juga: Jangan Lewatkan! BRI UMKM EXPO(RT) & Microfinance Outlook 2025 Digelar 30 Januari - 2 Februari di ICE BSD

Analis mengatakan diperlukan diplomasi yang intens, berkepanjangan, dan terfokus untuk merancang masa depan Jalur Gaza yang stabil dan damai. Waltz meyakinkan Trump memiliki kemampuan untuk membantu mewujudkannya.

"Presiden Trump bisa mempersatukan semua pihak dengan cara yang unik," klaim Waltz.

"Apakah itu melibatkan pasukan keamanan yang didukung negara-negara Arab atau campuran dari orang Palestina, saya tidak ingin terlalu jauh membahas proses perencanaan kami, namun gambaran umumnya sudah ada." (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X