Imbas Tarif Trump, Warga Amerika Berlomba-lomba Timbun Tabir Surya dari Korea

Photo Author
- Selasa, 15 April 2025 | 18:00 WIB
ilustrasi tabir surya (istimewa)
ilustrasi tabir surya (istimewa)


Krjogja.com - Jakarta - Tarif Trump yang dirilis untuk menyeimbangkan neraca dagang Amerika Serikat dengan negara-negara mitranya nyatanya mendisrupsi pasar global. Saat negara-negara berlomba-lomba merespons, kecemasan juga semakin meningkat di kalangan warga Amerika Serikat sendiri.

Warga AS yang khawatir dengan kenaikan harga mulai menimbun beberapa produk impor, salah satunya adalah tabir surya Korea. Berdasarkan daftar delapan produk yang mengalami peningkatan permintaan di AS yang disusun The Washington Post berdasarkan tren dari media sosial dan komunitas online, tabir surya Korea masuk di dalamnya.

Mengutip Korea Times, Senin (14/4/2025), produk tersebut masuk daftar karena persepsi unggulnya dalam memblokir sinar UV, tekstur yang menyenangkan, dan kemampuannya untuk berlapis dengan baik dengan riasan atau kosmetik lainnya. Menurut Post, tidak seperti Eropa dan Asia yang mengkategorikan tabir surya sebagai kosmetik, Amerika Serikat mengklasifikasikannya sebagai obat.

Baca Juga: SGM Eksplor dan Alfamart Hadirkan Progam Hadiah Lebaran Untuk Driver Online

ebijakan itu berdampak pada terbatasnya inklusi bahan yang meningkatkan warna kulit dan membatasi jumlah filter UV yang dapat digunakan oleh ilmuwan Amerika. Akibatnya, tabir surya Korea menawarkan berbagai manfaat kosmetik, menjadikannya alternatif yang populer.

Salah satu pengguna Reddit menulis bahwa dia membeli tabir surya Korea favoritnya untuk setahun. "Saya benar-benar tidak bisa kembali ke tabir surya AS."

Tujuh item lainnya dalam daftar rilisan Washington Post adalah rumput laut kering, ikat rambut untuk wig, makanan kucing, kopi instan, permainan papan, parfum, dan gaun pengantin. Rumput laut kering, yang sebagian besar diimpor dari Asia, sekarang ditimbun oleh restoran Jepang di AS, sementara rambut sintetis yang digunakan dalam wig - yang sebagian besar diimpor dari China - diperkirakan akan mengalami kenaikan harga yang tajam.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X