Tiongkok Klaim Kuasai Gugusan Pasir Kecil di Laut China Selatan, Filipina Lancarkan Aksi Balasan

Photo Author
- Rabu, 14 Mei 2025 | 06:20 WIB
 Kapal perang di Laut China Selatan (Intelligence Specialist 1st Class John J Torres)
Kapal perang di Laut China Selatan (Intelligence Specialist 1st Class John J Torres)


Krjogja,com - Manila - Media pemerintah China melaporkan bahwa penjaga pantai China telah menguasai sebuah gugusan pasir kecil di Laut China Selatan, memicu ketegangan baru dalam sengketa regional dengan Filipina.

Stasiun televisi China, CCTV, merilis gambar empat petugas berpakaian serba hitam mengibarkan bendera China sambil berdiri di atas wilayah sengketa, yaitu Sandy Cay di Kepulauan Spratly.

CCTV menyatakan China telah "melakukan pengawasan maritim dan menjalankan yurisdiksi kedaulatan" di lokasi tersebut awal April ini.

Baca Juga: Kemendikdasmen Dorong Revitalisasi Bahasa Daerah Lewat Digitalisasi dan Literasi Komunitas


China dan Filipina saling mengklaim kepemilikan berbagai pulau di wilayah itu. Menanggapi aksi China, pemerintah Filipina mengumumkan telah mendarat di tiga gugusan pasir pada Minggu (27/4), dengan mempublikasikan foto personelnya mengibarkan bendera nasional - pose yang mirip dengan foto versi China.

Belum jelas apakah salah satu lokasi yang didarati pasukan keamanan Filipina itu juga merupakan Sandy Cay.

Gugus Tugas Nasional Filipina untuk Laut Filipina Barat (NTF-WPS) dalam pernyataannya melaporkan melihat "kehadiran ilegal" kapal penjaga pantai China dalam jarak 914 meter dari salah satu gugusan, bersama tujuh kapal milisi China.

Baca Juga: Niat Tawuran Malah Tertangkap Polisi

Laut Filipina Barat adalah nama yang digunakan oleh pemerintah Filipina untuk bagian dari Laut Cina Selatan yang mereka klaim sebagai wilayah mereka, terutama yang berada dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina.

"Operasi ini mencerminkan tekad teguh pemerintah Filipina mempertahankan kedaulatan, hak kedaulatan, dan yurisdiksi negara di Laut Filipina Barat," bunyi pernyataan itu.

Ketegangan kedua negara terus memanas belakangan ini, ditandai serangkaian insiden bentrokan kapal dan aksi saling blokir.

Sandy Cay terletak dekat pos militer Filipina di Pulau Thitu atau disebut juga Pag-asa, yang dilaporkan digunakan Manila untuk memantau pergerakan China di kawasan tersebut.

Melansir BBC, belum ada tanda China menduduki permanen gugusan seluas 200 meter persegi itu dan kapal penjaga pantainya dilaporkan telah pergi.

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X