PBB Sebut Target Batasi Pemanasan Global Mustahil Tercapai

Photo Author
- Kamis, 29 Mei 2025 | 20:30 WIB
Ilustrasi menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrem yang tiba-tiba berubah dari panas ke hujan. (Pexels/Noelle Otto)
Ilustrasi menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrem yang tiba-tiba berubah dari panas ke hujan. (Pexels/Noelle Otto)


New York City - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan, ada kemungkinan sebesar 70 persen bahwa rata-rata suhu global pada periode 2025 hingga 2029 akan melampaui ambang batas 1,5 derajat Celsius - batas yang ditetapkan dalam perjanjian iklim internasional.

Menurut laporan iklim tahunan dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), suhu Bumi diperkirakan akan tetap berkutat di level ekstrem setelah dua tahun terpanas dalam sejarah pada tahun 2023 dan 2024.

"Kita baru saja mengalami 10 tahun terpanas dalam sejarah pencatatan cuaca,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal WMO, Ko Barrett, dikutip dari DW Indonesia, Kamis (29/5/2025).

"Sayangnya, laporan ini tidak menunjukkan tanda-tanda adanya jeda dalam beberapa tahun ke depan. Dampaknya akan semakin besar terhadap ekonomi, kehidupan sehari-hari, ekosistem, dan planet kita.”

Perjanjian Iklim Paris 2015 ingin membatasi peningkatan rata-rata suhu permukaan Bumi jauh di bawah 2 derajat Celcius dibanding era pra-industri. Batas ideal terletak pada angka 1,5 derajat Celcius. Target ini dihitung dari suhu rata-rata global pada 1850–1900, sebelum manusia mulai membakar batu bara, minyak, dan gas secara masif yang menghasilkan karbon dioksida (CO₂), gas rumah kaca utama penyebab perubahan iklim.

Namun, target ambisius 1,5 derajat Celcius ini kini dianggap makin mustahil tercapai karena masih tingginya laju peningkatan emisi CO2.

Proyeksi terbaru WMO, yang disusun oleh Layanan Cuaca Nasional Inggris, Met Office, bersama sejumlah pusat prakiraan iklim global lainnya, memperkirakan bahwa suhu rata-rata global tiap tahun antara 2025 hingga 2029 akan berada di kisaran 1,2 hingga 1,9 derajat Celcius di atas suhu rata-rata pra-industri. Peluangnya berkisar sebesar 70 persen bahwa suhu rata-rata lima tahunan dalam periode ini akan melewati batas 1,5 derajat Celcius.

"Temuan ini sangat sejalan dengan prediksi bahwa dunia akan melampaui ambang 1,5 derajat secara jangka panjang pada akhir dekade 2020-an atau awal 2030-an,” ujar Peter Thorne, direktur kelompok riset iklim di Universitas Maynooth, Irlandia. "Saya perkirakan dalam dua atau tiga tahun ke depan, probabilitas ini akan mencapai 100 persen,” tambahnya.

WMO juga mencatat kemungkinan 80 persen bahwa setidaknya satu tahun antara 2025 dan 2029 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat, mengalahkan rekor 2024.

Untuk mengurangi dampak variabilitas alami iklim, WMO menggabungkan data observasi 10 tahun terakhir dengan proyeksi 10 tahun ke depan. Hasilnya, suhu rata-rata global untuk periode 2015–2034 diperkirakan mencapai 1,44 Celcius di atas rata-rata pra-industri.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X