Ketegangan Dagang AS-India Picu Kenaikan Harga Minyak Dunia

Photo Author
- Sabtu, 9 Agustus 2025 | 18:47 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (foto: VIEWpress/Corbis)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (foto: VIEWpress/Corbis)

KRjogja.com - SETELAH sempat anjlok, harga minyak dunia akhirnya naik lagi pada Rabu (6/8). Pergerakan ini menjadi sinyal pemulihan pasar minyak global.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif kepada India atas pembelian minyak dari Rusia. Ancaman ini memicu kekhawatiran gangguan pasokan dan menyebabkan harga minyak naik.

Harga minyak mentah Brent naik 29 sen atau 0,4 persen, menurut laporan Reuters. Kini, harganya mencapai US $67,93 per barel. Adapun minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 28 sen menjadi US $65,44 per barel.

Pada Selasa (5/8), kedua kontrak mencatat penurunan lebih dari US $1. Harga pun ditutup di posisi terendah dalam lima minggu terakhir setelah empat hari berturut-turut melemah.

Baca Juga: Donald Trump Terapkan Tarif 100% untuk Film yang Diproduksi di Luar AS

Kekhawatiran pasar terhadap potensi oversuplai memicu tekanan harga. Hal ini menyusul rencana OPEC+ menaikkan produksi pada bulan September.

"Investor tengah menilai apakah India akan mengurangi pembelian minyak Rusia sebagai respons atas ancaman Trump yang bisa memperketat pasokan. Akan tetapi, hal itu masih belum pasti," ujar Ekonom Nomura Securities Yuki Takashima. Ia juga memprediksi harga WTI tetap berada di level US $60 sampai US $70 bulan ini jika impor India tidak berubah.

Dengan menyepakati peningkatan produksi 547 ribu barel per hari September 2025, OPEC+ mempercepat normalisasi pasokan global. Langkah ini diambil sebagai upaya merebut kembali pangsa pasar setelah bertahun-tahun menahan pasokan.

Tekanan geopolitik dari AS terhadap India menimbulkan kekhawatiran terhadap stabilitas pasokan minyak global. Peralihan kilan India ke sumber alternatif serta pengalihan pasokan bisa mengacaukan pasar energi dunia.

Dalam pernyataannya pada Selasa, Trump mengultimatum India akan tarif lebih tinggi jika mereka membeli minyak dari Rusia. Ia menilai melemahnya harga energi bisa menjadi tekanan bagi Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk mengakhiri invasi ke Ukraina.

Pemerintah India membalas ancaman Trump dengan menegaskan bahwa tindakan Trump adalah tindakan yang tak berdasar dan masih berpegang teguh melindungi kepentingan ekonomi nasional. Ketegangan dagang antara kedua negara pun kembali meningkat.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X