Kebijakan Trump Ambil Alih Keamanan Washington Picu Ratusan Penangkapan

Photo Author
- Senin, 18 Agustus 2025 | 15:35 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (foto: VIEWpress/Corbis)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (foto: VIEWpress/Corbis)

 

Washington, DC - Jaksa Agung Amerika Serikat (AS) Pam Bondi pada Minggu (17/8/2025) mengatakan bahwa otoritas telah menangkap 68 orang semalam di Washington, Distrik Columbia (DC.), dalam operasi pemberantasan kejahatan federal.

"Lebih dari 300 penangkapan di DC. — dan masih terus bertambah: hanya tadi malam, aparat penegak hukum federal dan DC. berhasil melakukan 68 penangkapan dan menyita 15 senjata api ilegal," kata Bondi dalam unggahannya di platform media sosial X. "Tersangka pembunuhan, pengedar narkoba, dan lainnya sedang dituntut. Saya akan terus berdiri bersama Anda saat kita menjadikan DC. aman kembali!"

Operasi ini berlangsung setelah pekan lalu Presiden Donald Trump mengumumkan dia mengambil alih kendali federal atas Departemen Kepolisian Metropolitan DC. dan mengerahkan Garda Nasional AS. Langkah ini sendiri memicu kecaman keras dari Partai Demokrat dan warga DC.

Baca Juga: Paguyuban Lansia 'Among Yuswa' Gelar Upacara dan Tasyakuran HUT ke-80 RI

Wakil Kepala Staf Gedung Putih Stephen Miller, yang baru-baru ini juga membandingkan ibu kota dengan berbagai zona perang asing, menulis dalam unggahan di X bahwa grafiti sedang dibersihkan di Washington, DC.

"Grafiti yang dibiarkan begitu saja hingga melukai ruang publik adalah pernyataan visual atas menyerahnya sebuah masyarakat,” ujar Miller dalam unggahan pada hari Minggu.

Pada hari yang sama, Senator Chris Murphy dari Partai Demokrat menepis tindakan keras Trump di ibu kota sebagai sebuah sandiwara politik. Dia menilai bahwa langkah ini dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari isu-isu lain yang tengah ramai diberitakan.

Baca Juga: Demi Diskon Masyarakat Pemkab Sukoharjo Kehilangan Rp 4 Miliar Potensi PBB 2025

"Apa yang terjadi di Washington, DC., ini hanyalah sebuah sandiwara politik. Donald Trump tidak suka kenyataan bahwa posisinya semakin terdesak, bahwa pendukungnya sendiri mulai mempertanyakan mengapa dia tidak mau merilis berkas-berkas Epstein, dan mengapa dia melindungi orang-orang yang sangat berkuasa," kata Murphy kepada Kristen Welker dari NBC News dalam acara Meet the Press.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X