Israel Tangkap Armada GSF, Aktivis Termasuk Greta Thunberg Alami Perlakuan Brutal

Photo Author
- Selasa, 7 Oktober 2025 | 17:30 WIB
Proses penahanan Greta Thunberg oleh tentara Israel ( (foto: tangkapan layar dari video laman youtube Associated Press))
Proses penahanan Greta Thunberg oleh tentara Israel ( (foto: tangkapan layar dari video laman youtube Associated Press))

KRjogja.com - Greta Tintin Eleonora Ernman Thunberg., aktivis lingkungan asal Swedia, disebut menjadi korban penyiksaan oleh militer Israel setelah penangkapan terhadap armada kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) yang berlayar menuju Gaza.

Israel mencegat armada kapal GSF yang mengangkut bantuan kemanusiaan menuju Gaza dan menahan puluhan aktivis, politikus, serta jurnalis internasional, yang di antaranya adalah Greta.Mereka dideportasi dan melaporkan adanya perlakuan tidak manusiawi terhadap Greta.

Ersin Celik, jurnalis Turki yang ikut dalam Armada Gaza Sumud, memberi kesaksian kepada media lokal mengenai tindakan brutal tentara Israel kepada Greta. Menurutnya, Greta "diseret di tanah" dan "dipaksa mencium bendera Israel".

Baca Juga: Menkeu Purbaya Pangkas Transfer Dana ke DIY Rp 170 Miliar

Di Bandara Istanbul, aktivis Malaysia Hazwani Helmi dan peserta armada GSF asal Amerika Serikat, Windfield Beaver, memberikan kesaksian yang serupa. Menurut mereka, Greta didorong dengan kasar, diselumi bendera Israel, dan dipamerkan sebagai alat propaganda ketika Menteri Keamanan Nasional sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, memasuki ruangan.

Adapun menurut aktivis Turki Aycin Kantoglu, ada penjara dengan tembok yang berlumuran darah dan coretan penuh dari tahanan terdahulu, seolah menyimpan jejak penderitaan mereka.

Pada Sabtu (4/10), 137 penumpang dari kapal-kapal GSF yang dideportasi sampai di Istanbul. Mereka termasuk 36 warga Turki serta aktivis dari AS, Italia, Malaysia, Kuwait, Swiss, Tunisia, Libya, Yordania, dan beberapa negara lainnya.

Baca Juga: KKMP Demangan Perkenalkan Batik Segoro Amarto Reborn dengan Zat Pewarna Alam

Antonio Tajani, Menteri Luar Negeri Italia, mengungkapkan bahwa 26 warga Italia sudah dideportasi dari Israel. Sementara itu, 15 warga lainnya masih ditahan sambil menunggu proses repatriasi.

Kecaman global terus meningkat terhadap Israel setelah angkatan lautnya mencegat puluhan kapal GSF yang mengirim bantuan ke Gaza dan menahan 450 orang di dalamnya. 

Banyak pengamat menilai tindakan ini menegaskan kontroversi terkait blokade Israel yang selama ini memutus akses bagi 2,3 juta warga Gaza di tengah upaya genosida berlangsung.

Armada GSF sendiri yang diluncurkan pada akhir Agustus ini adalah upaya internasional terbaru untuk menembus blokade Israel sekaligus menyalurkan bantuan bagi rakyat Palestina.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X