Washington, DC - Donald Trump menyebut pengumuman Vladimir Putin mengenai uji coba rudal jelajah bertenaga nuklir sebagai tindakan yang tidak pantas, di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia.
Putin pada hari Minggu (26/10/2025) mengumumkan bahwa Rusia telah berhasil menguji rudal jelajah Burevestnik yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Kremlin menyebut uji coba itu sebagai bagian dari upaya untuk menjamin keamanan nasional negaranya.
Saat ditanya oleh wartawan di dalam pesawat Air Force One pada Senin (27/10) tentang uji coba rudal Rusia itu, Trump mengatakan bahwa Putin seharusnya fokus mengakhiri perang di Ukraina ketimbang menguji senjata baru.
Trump menambahkan bahwa Amerika Serikat sudah memiliki kapal selam nuklir yang dapat beroperasi di dekat wilayah Rusia, sehingga tidak perlu melakukan uji coba rudal jarak jauh seperti itu.
"Kami menguji rudal secara rutin," ujarnya seperti dilansir The Guardian.
Sehari sebelumnya, dengan mengenakan pakaian militer dalam pertemuan bersama para jenderal tertinggi Rusia, Putin memuji rudal tersebut sebagai sebuah terobosan.
"Ini benar-benar senjata yang unik, yang tidak dimiliki negara mana pun di dunia," katanya, sambil memerintahkan pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk membawa sistem itu ke dalam layanan militer.
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov melaporkan kepada Putin bahwa uji coba dilakukan pada hari Selasa (21/10), dengan rudal menempuh jarak sekitar 14.000 km selama 15 jam penerbangan.
Sergei Ryabkov, salah satu penasihat dekat Putin, mengatakan kepada media Rusia bahwa pihaknya telah memberi tahu Amerika Serikat sebelumnya mengenai rencana uji coba tersebut.