Krjogja.com - BANGKOK— Guna mengenalkan kerukunan umat beragama di Thailand, peserta Dialog Antarkota se-Asia Tenggara (Dialogue Cities Southeast Asia) diajak mengunjungi beberapa tempat ibadah, antara lain ke gereja Katholik Katedral Asumption, Masjid Haroon dan Wat Pho Budis Temple serta Wat Saket (Golden Mount).
“Kegiatan ini untuk membahas dialog antaragama dan antarbudaya di kalangan masyarakat urban,” ungkap delegasi dari Kanwil Kementerian Agama DIY yang juga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DIY Dr Nur Ahmad Ghojali yang mengikuti acara ini.
Kegiatan yang diadakan pada 27 - 31 Mei 2023 tersebut mendapat dukungan dari Thailand’s Institute of Buddhist Management for Happiness and Peace yang berpusat di Bangkok.
“Selain banyak tokoh terkemuka, perwakilan dari UNDP dan UN Habitat menjadi pembicara dalam Konferensi Dialogue Cities Southeast Asia,” terang Ghojali.
Disamping itu, pimpinan National Human Rights Commissioner Thailand; Center for Peace and Conflict Studies Chulalangkon University; Faculty of Political Science, Chulalongkorn University; dan KAICIID Deputy Secreatary General turut memberikan pandanganya tentang urgensi dialog antarkota.
Ditambahkan Ghojali, konferensi didorong untuk menciptakan ruang untuk bertukar pengetahuan dan praktik dalam dialog antaragama (IRD) dan dialog antarbudaya (ICD).
“Sekitar 60 praktisi dialog, ahli kajian interdisiplin, pengambil kebijakan, pemimpin dari komunitas agama, serta tokoh-tokoh pemuda dan perempuan dari lima kota di Asia Tenggara: Yogyakarta di Indonesia, Kuala Lumpur di Malaysia, Davao di Filipina, Singapura, dan Bangkok di Thailand berkumpul dalam konferensi tersebut,” jelasnya.
Para partisipan konferensi menyoroti peran penting IRD dan ICD di kota masing-masing, serta berusaha semakin kuat mendorong perlunya komitmen publik yang lebih besar terhadap dialog.
“Kegiatan ini juga menjadi ruang pertemuan regional tahunan bagi para pemimpin, praktisi, dan ahli untuk mengeksplorasi peluang dalam meningkatkan budaya dialog di kota-kota masing-masing,” ungkap Ghojali.
Kegiatan ini juga memunculkan kerjasama regional diantara para pemangku kepentingan kota dan mendokumentasikan cara untuk mempromosikan praktik-praktik IRD dan ICD yang inovatif serta menjadi groundbreaking dialog secara global dari negara-negara di ASEAN yang memiliki keragaman agama terbesar dan mengalami urbanisasi yang cepat di dunia. (Feb)