internasional

AS dan Kanada Tembak Jatuh Benda Terbang Tak Dikenal

Minggu, 12 Februari 2023 | 13:09 WIB
Sisa balon mata-mata China terjatuh di atas Samudra Atlantik, South Carolina, Amerika Serikat, 4 Februari 2023. Sebuah jet tempur F-22 menyerang balon tersebut dengan rudal AIM-9X. (Chad Fish via AP)

Krjogja.com - Jakarta - Objek tak dikenal lainnya telah ditembak jatuh di atas wilayah udara Amerika Utara, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau telah mengkonfirmasi.


Dia mengatakan objek terbaru "melanggar wilayah udara Kanada" dan ditembak jatuh di atas Yukon di barat laut Kanada, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (12/2/2023).


Baik pesawat Kanada dan Amerika Serikat berebut untuk melacak objek yang menurut Trudeau diambil oleh jet tempur F-22 AS.


Ini adalah objek ketiga yang ditembak jatuh di atas Amerika Utara dalam sepekan terakhir.


Militer Amerika menghancurkan balon China akhir pekan lalu, dan pada hari Jumat sebuah benda yang tidak ditentukan seukuran mobil kecil ditembak jatuh dari Alaska.


Trudeau mengkonfirmasi pada hari Sabtu bahwa dia memberikan perintah dan telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden.


"Pasukan Kanada sekarang akan memulihkan dan menganalisis puing-puing objek," tulisnya di Twitter.


Objek terbaru yang tidak ditentukan itu terbang di atas Yukon tengah sekitar 40.000 kaki (12.000 m) dan dicegat sekitar pukul 15.41 waktu setempat pada Sabtu, kata menteri pertahanan Anita Anand kepada wartawan.


Dia menggambarkannya sebagai "kecil" dan "silinder", tetapi upaya pemulihan masih dilakukan untuk menemukan lebih banyak detail.





Ancaman bagi Penerbangan Sipil


Anand mengatakan itu diambil "sekitar 100 mil" dari perbatasan AS, menambahkan itu menimbulkan "ancaman yang masuk akal bagi penerbangan sipil".


Dia mengatakan itu "tampaknya lebih kecil dari yang ditembak jatuh di lepas pantai Carolina Selatan" Sabtu lalu - yang berarti balon mata-mata raksasa China yang diduga berukuran tinggi 200 kaki (60m).


Memposting sebelumnya di Twitter, Perdana Menteri Trudeau berterima kasih kepada Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) yang melakukan pertahanan udara untuk AS dan Kanada dan memimpin misi tersebut.


Gedung Putih mengatakan objek itu telah dilacak dan dipantau "selama 24 jam terakhir".


"Karena banyaknya kehati-hatian dan atas rekomendasi militer mereka, Presiden Biden dan Perdana Menteri Trudeau mengizinkannya untuk diturunkan," katanya.

Halaman:

Tags

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB