internasional

Qatar Usut Kematian Pekerja asal Filipina di Lokasi Piala Dunia

Jumat, 9 Desember 2022 | 21:36 WIB
Seorang pria bekerja di lapangan Lusail Stadium, Lusail, Qatar, 28 Maret 2022. Stadion berkapasitas 80 ribu penonton yang terletak di pinggiran Ibu Kota Doha ini akan menjadi tuan rumah final Piala Dunia 2022 pada bulan Desember mendatang. (GABRIEL B

Krjogja.com - QATAR - Qatar telah meluncurkan penyelidikan keselamatan kerja atas kematian seorang pekerja, kata pejabat Qatar pada Kamis (9 Desember), setelah laporan bahwa seorang pria Filipina meninggal di tempat pelatihan selama Piala Dunia sepak bola, ditandai dengan kontroversi atas perlakuan terhadap pekerja migran.


Dilansir Channel News Asia, Jumat (9/12/2022), Nasser Al Khater, Kepala Eksekutif Piala Dunia 2022 di Doha, mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa seorang pekerja meninggal, tanpa memberikan rinciannya, dan menyatakan bahwa "kematian adalah bagian alami dari kehidupan" sambil menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya.


Sebuah publikasi olahraga online The Athletic melaporkan pada hari Rabu bahwa seorang pria Filipina yang dikontrak untuk memperbaiki lampu di tempat parkir di Sealine Resort, tempat latihan tim nasional Saudi, meninggal setelah dia "terpeleset dari tanjakan saat berjalan di samping kendaraan dan jatuh dengan kepala lebih dulu."


Mengutip beberapa sumber tanpa nama, dikatakan kecelakaan itu terjadi selama Piala Dunia, tetapi tidak menyebutkan kapan insiden itu terjadi. Namun, resor pun tidak segera menanggapi permintaan Reuters.


"Jika penyelidikan menyimpulkan bahwa protokol keselamatan tidak diikuti, perusahaan akan dikenai tindakan hukum dan sanksi keuangan yang berat," kata pejabat pemerintah Qatar lainnya dalam sebuah pernyataan saat dihubungi oleh Reuters.


"Tingkat kecelakaan terkait pekerjaan secara konsisten menurun di Qatar sejak standar kesehatan dan keselamatan yang ketat diperkenalkan dan penegakan hukum telah ditingkatkan," kata pejabat itu.





Qatar Diawasi Kelompok HAM


Qatar semakin diawasi oleh kelompok hak asasi manusia sejak diberikan hak tuan rumah Piala Dunia pada 2010 atas perlakuannya terhadap pekerja migran, yang merupakan mayoritas penduduk negara Teluk Arab itu.


Turnamen, yang pertama diadakan di Timur Tengah di mana negara-negara lain juga menghadapi kritik atas hak-hak pekerja migran, telah terperosok dalam kontroversi dengan beberapa bintang sepak bola dan pejabat Eropa yang mengkritik catatan hak asasi manusia Qatar, termasuk hak-hak buruh, LGBT+ dan perempuan. (*)

Tags

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB