MADINAH, KRJOGJA.com - Kedatangan Kloter 11 Embarkasi Surabaya (SUB) dengan jemaah haji asal Pamekasan Madura disertai cerita menarik. Bukan hanya sebagian besar jemaahnya usia lanjut, tapi ada sosok belia yang turut di rombongan tersebut.
Usianya baru 17 tahun, kelahiran tahun 2002. Ketika dihampiri beberapa orang Arab yang menawarkan kartu provider di depan hotel, dengan sigap remaja yang akrab disapa Singgit tersebut mampu cas cis cus menanggapi. Ngobrol sana-sini, tidak heran sejak kecil dia sudah mengenyam pendidikan pesantren di Pondok Pesantren Gontor Pusat.
Bersama kedua orangtuanya, M Sukron dan Suhartini, remaja belia bernama panjang Moh Al Jufri Ahyi Singgit tersebut harus cuti dua bulan untuk menunaikan ibadah haji. Singgit sudah sejak kelas 3 SD didaftarkan orangtuanya guna menjalankan rukun Islam kelima.
"Didaftarkan sejak umur 9 tahun," kata Singgit dijumpai di Hotel Mather Al-Tayiba Madinah, Rabu (10/7).
Sang ibu, Suhartini yang sudah tiga kali pergi haji berharap anak semata wayangnya menjadi anak soleh, berilmu, sukses dan diridhai Allah SWT.
Secara khusus Singgit mengaku ingin kuliah di Madinah. Sebab dikatakannya dari Madinah lahir banyak ulama besar dunia. Dari situlah ia ingin menjadi salah satu ulama yang mampu membawa umat ke jalan lurus. (Feb)