Bandar Udara Gatwick, bandara terbesar kedua di Inggris, kembali dibuka setelah sempat ditutup sejak Rabu malam (19/12) karena adanya drone atau pesawat tanpa awak yang beroperasi di kawasan bandara yang terletak di luar kota London itu.
Insiden itu menyebabkan sekitar 140 penerbangan dibatalkan di tengah penumpukan penumpang yang hendak melakukan perjalanan menjalang Natal dan Tahun Baru 2019. Setidaknya 120.000 penumpang terdampak karena penutupan bandara ini.
Pengelola Gatwick mengatakan dengan dibukanya lagi bandara maka sekitar 700 penerbangan dijadwalkan diberangkatkan pada Jumat (21/12), namun belum jelas berapa jumlah kedatangan yang dijadwalkan untuk hari ini.
Ribuan penumpang masih terdampar di Bandara Gatwick sementara polisi terus mencari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kekacauan tersebut.
Bandara Gatwick tidak dapat beroperasi ketika drone terbang di atas bandara karena dikhawatirkan akan menghantam pesawat dan menimbulkan kerusakan.
Direktur Operasi Gatwick, Chris Woodroofe, mengatakan kepolisian sejauh ini belum menemukan operator pesawat nirawak yang telah terbang puluhan kali itu.
'Aksi aktivis'
Dikatakannya "langkah-langkah mitigasi" tambahan yang ditempuh pemerintah dan militer membuatnya "percaya diri untuk membuka kembali" bandara.