internasional

Lewat UNDP, Jerman Bantu Pemilihan Pascagempa NTB dan Sulteng

Jumat, 14 Desember 2018 | 02:12 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Republik Federal Jerman, melalui KfW Development Bank, pada hari Rabu menandatangani perjanjian pembiayaan dengan United Nations Development Programme (UNDP) di Indonesia untuk mendukung masyarakat di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat (NTB) ) untuk pulih dari dampak bencana tahun 2018 dan menjadi lebih tahan terhadap guncangan di masa depan.

Berdasarkan perjanjian ini, KfW atas nama Pemerintah Jerman akan mengalokasikan 25 juta Euro (sekitar USD28,4 juta atau Rp 413 miliar) untuk membangun kembali fasilitas infrastruktur penting di Sulawesi Tengah dan NTB. UNDP akan mengelola inisiatif multi-tahun ini, yang berjalan selama 2019-2022 bekerja sama erat dengan BAPPENAS, BNPB, dan Pemerintah Provinsi, dan sejalan dengan Rencana Induk dan Rencana Aksi Rekonstruksi.

"Saya terkejut dengan besarnya kerugian dan kerusakan parah yang saya saksikan pada kunjungan terakhir saya ke Sulawesi. Karena itu saya sangat bangga dengan proyek penting ini, yang juga merupakan contoh solidaritas antar negara kami. Saya menantikan hasil yang cepat dan nyata. ”Kata Dr. Peter Schoof, Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste.

Direktur UNDP Indonesia, Christophe Bahuet mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Jerman atas kontribusi keuangan yang diberikan kepada UNDP, yang akan membantu membangun kembali infrastruktur dan mendukung masyarakat di daerah yang dilanda bencana.

"Ketika memasuki fase pemulihan dan rekonstruksi, pendanaan dari KfW Development Bank akan menyediakan sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk proses rekonstruksi dan pemulihan infrastruktur publik, seperti kesehatan, pendidikan, pengelolaan limbah padat. Ini juga akan membantu masyarakat memulai kembali kegiatan ekonomi mereka dan menjadi lebih tahan terhadap guncangan di masa depan, ”kata Bahuet.

Pada bulan Agustus 2018, pulau Lombok dilanda gempa bumi berkekuatan 7,0, menewaskan 564 orang, dan menyebabkan 400.000 orang kehilangan tempat tinggalnya. Gempa itu juga merusak lebih dari 70.000 rumah. Bulan berikutnya, gempa berkekuatan 7,4 dan tsunami menghantam Palu dan sekitarnya, menewaskan lebih dari 2.000 orang, dan menyebabkan lebih dari 173.000 orang kehilangan tempat tinggalnya. Bencana juga merusak 68.000 rumah, 176 fasilitas kesehatan termasuk dua rumah sakit besar dan lebih dari 1500 gedung pendidikan. (*)

Tags

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB