Membidik anggota luxury yacht, total target minimal 195 yachter pun ditetapkan. Branding kepada Komunitas Yachter Selandia Baru minimal menarik 80 kunjungan anggota Opua Cruising Club. Wonderful Indonesia juga membidik batas bawah kunjungan 75 yacht anggota Oyster Yacht Community. Ada juga 40 yachter anggota klub yacht lainnya. “Kami optimistis bias mengoptimalkan jumlah kunjungan mereka. Sebab, potensi devisa dari yacht ini besar,†tegasnya.
Potensi devisa dari kunjungan komunitas yacht internasional sangat menggiurkan. Kemampuan spending wisatawan yacht rata-rata USD500-1000 per hari. Lama kunjungan mereka pun minimal 1 bulan. Apabila para komunitas yacht ini masuk ke perairan nusantara, sedikitnya menghasilkan devisa bagi negara senilai USD600 Juta.Â
Pitana mengatakan, potensi ini harus dioptimalkan. “Potensi devisa yang akan dihasilkan cukup besar. Dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia, jumlah tersebut masih bias dioptimalkan lagi,†kata Pitana.
Ada beragam treatment yang disiapkan Wonderful Indonesia untuk menarik anggota komunitas yacht tersebut. Magnet yang ditawarkan diantaranya event sail, mengenalkan beragam destinasi, hingga regulasi pemerintah yang sangat ramah bagi komunitas yacht. Untuk event sail, sedikitnya ada 6 agenda besar yang ditawarkan. Diantaranya Wonderful Sail to Indonesia, Sail Indonesia-Darwin, atau Back to Down Under Raily.
Selain itu, ada juga event Sail Anambas to Natuna, West Kalimatan Rally, hingga Sail Moyo Tambora. Event sail Wonderful Indonesia, akan merayu komunitas yacht dengan eksotisnya destinasi wisata bahari beyond Bali. Indonesia akan menawarkan Wakatobi, Labuan Bajo, Komodo, Borobudur, juga Raja Ampat kepada para yachter. Brand yang akan ditawarkan tersebut sudah memiliki reputasi dunia.
“Indonesia memiliki event sail besar yang sangat menarik. Para yachter bisa berpartisipasi di situ. Mereka juga disuguhi oleh eksotisnya destinasi bahari di luar Bali. Untuk Raja Ampat, bahkan dipilih CNN Internasional sebagai peringkat 1 snorkling site dunia tahun 2015. Labuan Bajo waktu itu ada di urutan 2 dunia. Belum lagi, kami memiliki beragam budaya dan seni tradisional yang sangat unik,†terang Pitana.
Selain atraksi dan amenitas, Indonesia juga menawarkan kemudahan administrasi bagi yachter. Pemerintah Indonesia sudah melakukan beragam deregulasi izin masuk bagi para yachter. Fasilitas itu berupa pengurusan dokumen CIQP pada 19 pelabuhan entry-exit. Ada juga pencabutan Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT) hingga pengurusan izin secara online. Pengurusan izin secara online bias dilakukan melalui https://yachters-indonesia.id.
Para yachter juga semakin dimanjakan dengan regulasi bebas visa kunjungan. Untuk social culture visa, bahkan berlaku hingga 60 hari. Visa ini juga bisa diperpanjang 4 x 30 hari. Artinya, para yachter bisa berpetualang selama 6 bulan di Indonesia. “Para yachter akan semakin nyaman menikmati eksotisme alam Indonesia dengan waktu yang sangat panjang. Mereka tidak lagi terganggu harus keluar-masuk karena factor administrasi,†tuturnya.