AMERIKA, KRJOGJA.com - Sebuah serangan pesawat tanpa awak (drone) milik Amerika Serikat (AS) menyerang sepanjang perbatasan Pakistan dan Afghanistan. Serangan tersebut menewaskan seorang komandan militan Taliban yang bersekutu dengan jaringan Haqani.
Pejabat Pakisttan mengatakan, belum jelas, apakah rudal tersebut menyerang wilayah perbatasan Afghanistan atau Paistan. Namun, anggota jaringan dan saksi mata menyebut, insiden tersebut terjadi di dalam wilayah Pakistan.
Diduga terdapat beberapa serangan di wilayah perbatasan pegunungan yang memisahkan Badan Kurram Wilayah Kesukuan Federal (FATA) Pakistan dari Afghanistan sejak Presiden AS Donald Trump mulai menjabat pada Januari.
Trump telah mengambil sikap keras terhadap Pakistan, yang menurutnya memberikan tempat aman bagi teroris, termasuk Taliban Afghanistan dan Jaringan Haqqani yang melakukan serangan di Afghanistan.
Pejabat Pakistan yang berbasis di wilayah tersebut dan tak mau disebutkan namanya menyebut, serangan pesawat tanpa awal yang diduga terjadi pada Selasa (26/12/2017) tersebut menargetkan kendaraan seorang komandan militan bernama Jamiuddin. Ia menambahkan, serangan tersebut juga membunuh seorang rekan komandan tersebut.
"Maulvi Jamiuddin adalah orang yang kami percaya. Dia adalah bagian dari organisasi kami dan digunakan untuk memfasilitasi pejuang kami selama gerakan mereka di Afghanistan," terang seorang anggota senior Jaringan Haqqani.
Dia menambahkan bahwa Jamiuddin bepergian dengan mobilnya di wilayah Kurram Pakistan dan tidak ada rekannya yang terbunuh dalam serangan tersebut. "Jamiuddin menghentikan mobilnya untuk percakapan di telepon selulernya saat pesawat tak berawak menembakkan dua rudal dan membunuhnya di tempat kejadian," kata anggota Haqqani yang lain. (*)