internasional

Panglima Militer Myanmar Tolak Tuduhan Kekerasan

Jumat, 13 Oktober 2017 | 06:40 WIB

MYANMAR, KRJOGJA.com - Panglima militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan, warga Muslim Rohingya bukan penduduk asli atau pribumi di negaranya. Dia juga menyebut jumlah pengungsi Rohingya terlalu dibesar-besarkan oleh media.

Komentar Jenderal Hlaing disampaikan dalam pertemuannya dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS) Scot Marciel. Dia menolak menanggapi tuduhan pelanggaran yang dilakukan anak buahnya dalam kekerasan di negara bagian Rakhine.

Meski bukan presiden, Jenderal Hlaing dianggap orang yang paling berkuasa di negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha itu. Sebab, di bawah konstitusi, atasan kepala junta militer adalah dirinya sendiri. Dia tidak melapor setiap keputusan militer terhadap pemimpin de facto Aung San Suu Kyi. Dia bahkan tidak bisa dipecat.

Jenderal Hlaing yang merujuk Rohingya dengan istilah Bengali, mengatakan bahwa penjajah Inggris-lah yang bertanggung jawab atas masalah tersebut. ”Orang-orang Bengali tidak dibawa ke negara ini oleh Myanmar, tapi oleh penjajah,” katanya.

Kantor HAM PBB pada hari Rabu mengatakan bahwa pasukan keamanan Myanmar telah secara brutal mengusir 0,5 juta warga Rohingya dari negara bagian Rakhine utara ke Bangladesh. Pasukan tersebut juga disebut membakar rumah, tanaman dan desa untuk mencegah para warga minoritas itu kembali. (*)

Tags

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB