internasional

Gunung Api Ditemukan di Antartika

Rabu, 16 Agustus 2017 | 13:14 WIB

ANTARTIKA, KRJOGJA.com - Para ilmuwan telah menemukan wilayah vulkanik terbesar di Bumi, dua kilometer di bawah permukaan lapisan es yang luas yang menutupi Antartika barat. Proyek yang dikerjakan oleh para periset Edinburgh University, telah menemukan hampir 100 gunung berapi.

Ahli geologi mengatakan bahwa wilayah vulkanis yang sangat besar ini kemungkinan akan membuat punggungan vulkanik Afrika timur, yang saat ini memiliki konsentrasi gunung berapi terpadat di dunia, tampak kerdil. Erupsi vulkaniknya mungkin tidak mencapai daratan, namun bisa melehkan es diatasnya.

Robert Bingham, salah satu penulis makalah tersebut berpendapat bahwa letusan dapat menyebabkan percepatan pencairan es. “Pertanyaan besarnya adalah, seberapa aktif gunung berapi ini? Hal tersebut  adalah sesuatu yang perlu kita tentukan secepat mungkin,” katanya.

Survei gunung berapi Edinburgh, yang dilaporkan dalam serial publikasi khusus Geologi Society, mempelajari bagian bawah lapisan es Antartika. Puncak gunung-gunung itu benar-benar terletak di atas permukaan es dan telah terlihat oleh penjelajah kutub selama abad yang lalu.

Kemudian Max Van Wyk de Vries, seorang sarjana dari universitas geosains berusaha mencari tahu berapa banyak gunung es yang terletak dibawah es. Setelah tim telah mengumpulkan hasilnya, dilaporkan ada 91 gunung berapi yang sebelumnya tidak diketahui, menambahkan ke 47 lainnya yang telah ditemukan pada abad sebelumnya tentang penjelajahan wilayah itu.

Gunung berapi yang baru ditemukan ini berkisar dari 100 sampai 3.850 meter. Semua tertutup es, yang terkadang terletak pada lapisan yang tebalnya lebih dari 4 km.

Penemuan ini sangat penting karena aktivitas gunung berapi ini bisa memiliki implikasi penting bagi seluruh bagian bumi. Jika satu saja meletus, hal yang terjadi berikutnya  dapat mengacaukan beberapa lapisan es di kawasan ini, yang telah terkena dampak pemanasan global. Es yang meleleh bisa memicu kenaikan permukaan air laut. "Kami hanya tidak tahu seberapa aktif gunung berapi ini dulu," kata Bingham. (*)

Tags

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB