"Kami sudah kehilangan Anda (Inggris)," ungkapnya seraya menambahkan tidak ada yang menang dalam hal ini dan sekarang saatnya untuk fokus pada dampak Brexit.
Keputusan Inggris untuk berpisah dari UE dicapai pada Juni 2016 lalu melalui sebuah referendum. Setidaknya 52 persen warga mendukung Brexit, sementara 48 persen lainnya masih ingin jadi warga UE.
PM May telah berjanji akan membawa Inggris keluar dari pasar tunggal UE, namun di lain sisi ia mengatakan akan menegosiasikan sebuah perjanjian yang membuat hubungan perdagangan dengan UE "tetap dekat". May juga berkomitmen untuk membangun pemerintahan Britania Raya yang kuat, yang akan mengontrol perbatasan dan hukumnya sendiri".(*)