internasional

Dugaan Kekerasan Terhadap Muslim Rohingya, PBB Bakal Lakukan Penyelidikan

Minggu, 26 Maret 2017 | 09:10 WIB

NEYPYIDAW,KRJOGJA.com - Dewan Hak Asasi Manusia PBB akan menyelidiki dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh militer Myanmar terhadap warga minoritas muslim Rohingya.

Seorang pejabat Myanmar mengatakan, langkah tersebut tidak dapat diterima mengingat Myanmar sudah melakukan penyelidikan sendiri. Sementara itu, China dan India telah memastikan tidak akan mendukung investigasi tersebut. Demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu, (26/3/2017).

Sekitar 70.000 warga muslim Rohingya dikabarkan melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh dalam enam bulan terakhir. Dan PBB telah mendapat laporan soal kasus pemerkosaan dan pembunuhan massal.

Resolusi PBB, yang diusung oleh Uni Eropa dan diadopsi oleh konsesus memutuskan secara mendesak "untuk mengirimkan misi independen pencari fakta internasional" dengan tujuan untuk "menjamin akuntabilitas bagi pelaku dan keadilan bagi korban".

Selama ini, Rohingya mengatakan mereka menjadi target kekerasan di tengah operasi militer yang dilakukan pemerintah Myanmar untuk memburu pemberontak di negara bagian Rakhine.

Operasi militer sendiri diluncurkan setelah sembilan polisi perbatasan tewas dalam sebuah serangan yang dilakukan kelompok bersenjata pada Oktober 2016 lalu.

Bulan lalu, PBB menerbitkan laporan yang memberatkan pemerintah Myanmar setelah mereka melakukan wawancara dengan lebih dari 200 pengungsi Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh. Hampir setengahnya mengatakan, anggota keluarga mereka dibunuh.

Dari 101 perempuan yang diwawancara, 52 di antaranya mengatakan mereka telah diperkosa atau mengalami kekerasan seksual yang dilakukan aparat keamanan.

Halaman:

Tags

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB