RWANDA (KRjogja.com) - Rwanda menjadi negara pertama yang memiliki sistem pengiriman menggunakan drone. Nantinya, pesawat nirawak digunakan untuk mengantarkan darah pada pasien di area yang sulit dijangkau.
Drone yang digunakan untuk mengirim darah dibuat oleh perusahaan robotik California, Zipline. Drone itu akan mengirimkan darah ke 21 fasilitas transfusi yang ada di barat Rwanda. Daerah tersebut adalah kawasan miskin dan sulit dijangkau oleh akses kesehatan.
Seperti dikutip dari The Verge, Minggu (16/10/2016), Zipline mengumumkan kemitraannya dengan pemerintah Rwanda awal tahun ini. Selama beberapa bulan, perusahaan tersebut melakukan uji coba di sebuah pusat pendistribusian di wilayah Muhanga.
Pada pusat pendistribusian itu, mereka merancang 15 drone bernama Zips yang mampu terbang hingga 150km sambil membawa 1,5kg darah.
Untuk memperoleh darah, rumah sakit di Rwanda bisa memesannya melalui SMS dan proses pengiriman berlangsung selama 15 menit.
Pemerintah Rwanda sangat menyambut teknologi tersebut. Pada awal tahun 2016, pemerintah membangun sebuah bandara drone yang bakal selesai di tahun 2020.
Dengan teknologi ini, sistem Zipline bisa membantu mereka yang membutuhkan transfusi darah. CEO Zipline Keller Rinaudo mengatakan, banyak orang yang membutuhkan bantuan pengiriman melalui drone. (*)