Sebagaimana diketahui Palestina menempati kota Yerusalem dan wilayah ini sampai saat ini menjadi penghalang bagi perdamaian antara Israel dan Palestina. Pada tahun 1980, Israel mengumumkan seluruh kota itu "ibukota abadi dan tak terpisahkan". Setelah Yordania menyerahkan klaimnya kepada Tepi Barat dan Yerusalem Timur pada tahun 1988, negara bagian Palestina diproklamirkan. Palestina juga menyatakan secara teori, Yerusalem sebagai ibukotanya. Selama berabad abad kota ini terus dirudung konflik dan perebutan entah sampai kapan akan berakhir.
Israel merebut dan menguasai Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur dalam Perang Timur Tengah tahun 1967. Israel menarik pemukim dan pasukannya dari Gaza pada tahun 2005, sebelum pengambilalihan Jalur Gaza oleh Hamas pada tahun 2007.
Konflik ini telah meningkatkan ketegangan. “Ada risiko eskalasi konflik ini, pembukaan front kedua di bagian utara, dan tentu saja, keterlibatan Iran,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan kepada CBS sebelumnya.
Otoritas Gaza melaporkan lebih dari 2.670 orang telah tewas di sana, seperempat dari mereka adalah anak-anak. Korban diperkirakan akan terus meningkat karena Israel bersiap untuk melancarkan serangan darat di wilayah yang kecil dan padat penduduk ini, yang bisa dimulai dalam beberapa hari.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan penempatan kelompok kapal induk kedua pada Sabtu malam, menyebutnya sebagai tanda “tekad kami untuk menghalangi aktor negara bagian atau non-negara mana pun yang ingin meningkatkan perang ini.” (*)