internasional

Pangeran Edward ke Indonesia, Trah HB II Tagih Aset Kraton Yogya yang Dirampas Inggris saat Geger Sepehi

Selasa, 14 November 2023 | 21:02 WIB
(Istimewa)


KRjogja.com - JAKARTA - Keluarga besar keturunan (Trah) Sultan Hamengkubuwono II (Sultan HB II) terus berupaya agar Pemerintah Kerajaan Inggris dapat mengembalikan harta dan benda-benda bersejarah milik Sultan HB II yang dirampas pihak Inggris saat Geger Sepehi 1812.

"Trah Sultan HB II akan terus memperjuangkan dikembalikannya harta milik Kraton Yogyakarta di saat pemerintahan Sri Sultan HB II kepada kami sebagai ahli warisnya," kata Fajar Bagoes Poetranto pihak yang mewakili keluarga besar Trah Sultan HB II dalam keterangan persnya kepada media

Ditegaskan Bagoes kembali bahwa pihak Kerajaan Inggris harus bertanggung jawab untuk Kembalikan 7500 Manuskrip yang ada di berbagai museum di London Inggris. "Aset manuskrip harus dikembalikan dalam bentuk aslinya kepada keluarga Sri Sultan HB II yang notabene pemilik sah dan merupakan hak intelektual atas karya karya manuskrip tersebut," tegasnya.

Baca Juga: Pengalaman Mahasiswa Magang di Paniradya Kaistimewan DIY, Tugasnya Ngapain Aja?

Dalam keterangan persnya Bagoes juga menyinggung soal rencana kunjungan Pangeran Edward adik dari Pangeran Charles III yang rencana akan melakukan Royal Visit ke Indonesia pada November 2023. Kunjungan ini bertujuan untuk mendorong pemberdayaan anak-anak muda di Indonesia.

"Intinya apapun keinginan yang dibawa Kerajaan Inggris melalui Pangeran Edward percuma saja jika belum menyelesaikan peristiwa perampasan atau perampokan aset-aset Kraton Yogyakarta pada peristiwa Geger Sepehi 1812 silam," tegas dia.

Karena itu Bagoes seraya mengingatkan kepada Pemerintah saat ini, "meminta pertanggung jawaban dan permohonan maaf secara terbuka dari pihak Kerajaan Inggris kepada bangsa Indonesia dan pihak Kraton Yogyakarta khususnya melalui pertemuan dengan Pangeran Edward," tegasnya.

Disamping itu juga, Bagoes sangat berharap, "Kepada generasi milenial untuk ikut peduli dengan persoalan sejarah bangsa khusunya terhadap nilai nilai anti kolonialisme Sri Sultan Hamengkubuwono II".

Baca Juga: Netflix Tayangkan Dear Jinri Film Dokumenter nan Dramatis Tentang Mendiang Sulli

"Saya mengajak generasi milenial janganlah kita melupakan pengorbanan darah dan nyawa dari para pejuang di negeri ini dalam mencapai Kemerdekaan dari para penjajah," katanya.

Bagoes juga menyebutkan jika Pemerintah saat ini belum mampu menagih janji pihak Inggris, Dia sangat berharap Capres Dan Cawapres 2024 tidak melupakan sejarah dan peran serta Kraton Yogyakarta dalam sejarah Kemerdekaan Indonesia.

"Kami berharap kepada Capres Dan Cawapres 2024 dapat lebih peduli dengan keberadaan aset Sultan HB II yang dirampas pihak Inggris saat Geger Sepehi 1812. Sebab, bagaimanapun aset tersebut sangat bernilai terhadap sejarah masa pemerintahan Sultan HB II dan tentu juga bernilai dengan sejarah perjalanan Negara Indonesia. Peran Keraton terhadap perjalanan Negara ini juga sangat besar. Ikut melawan penjajah. Kami berharap jangan lupakan Sejarah dan perjuangan para Raja dan rakyat Yogyakarta dalam menghadapi Penjajah. Hargai perjuangan dan nyawa rakyat Yogyakarta yang gugur di masa perang dahulu," tegas Bagoes.

Trah Sri Sultan HB II berhak meminta aset milik Keraton Yogyakarta di saat Sultan HB II menjadi raja Yogya. Seperti yang diungkapkan Peter Carey, Sejarawan dari Inggris beberapa waktu lalu, aset yang diambil berupa perhiasan dan emas. "Selain itu juga naskah kuno atau manuskrip, dan artefak terkait Keraton Yogyakarta yang sangat bernilai sejarah tinggi," beber Bagoes.

Dan, ditegaskan Bagoes lagi, terkait jumlah yang diklaim Peter Carey nanti akan dibuktikan. "Ya nanti kita buktikan soal kepemilikan dan jumlah emas 350 Kg itu, tidak sekarang ada waktu yang tepat. Saat ini yang paling penting juga adalah Kerajaan Inggris harus meminta maaf kepada anak dan keturunan Sri Sultan Hamengkubuwono II pada peristiwa Geger Sepehi 1812," tegas dia.

Bagoes pun mengatakan ada sekitar 7500 lebih manuskrip milik Keraton Yogyakarta di masa Sri Sultan HB II bertahta, yang saat ini berada di Inggris . "Naskah manuskrip yang dibawa pihak Inggris antara lain, manuskrip Serat Keramat Kangjeng Kyai Suryorojo digubah Sultan Hamengkubuwono II . (Ati)

Tags

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB