Krjogja.com - PALESTINA - Hamas akan mematuhi perjanjian gencatan senjata jika Israel juga mematuhinya. Namun jika Israel melanggar maka Hamas akan siap kembali angkat senjata untuk melakukan perlawanan.
Hal itu ditegaskan Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) Ismail Haniyeh menyusul adanya gencatan senjata selama 4 hari antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza yang dimulai Jumat (24/11/2023) pagi waktu setempat.
Baca Juga: Rektor-Rektor Kampus DIY Deklarasikan Netralitas Pemilu
Haniyeh menegaskan perjuangan Hamas dan kegigihan rakyat Palestina di Gaza merupakan kemenangan tersendiri. Ia pun menganggap perlawanan ini merupakan pukulan telak bagi Israel.
"Rezim Zionis tidak mampu membebaskan para tahanan dengan senjata, pembunuhan dan genosida," jelasnya.
Baca Juga: Berikut Lima Seruan Para Rektor Wujudkan Pemilu Netral
Kepala Biro Politik Hamas mengapresiasi kelompok perlawanan Lebanon, Qatar, Yaman, Irak, dan Mesir, dan menekankan perlunya untuk melanjutkan upaya internasional guna memenuhi hak-hak rakyat Palestina.
"Rakyat Palestina telah memasuki pertempuran demi kebebasan Gaza, al-Quds yang diduduki, dan seluruh wilayah Palestina," tegasnya. (*)