internasional

Standar Ganda AS dan Inggris Gempur Yaman Bukti DK PBB Tidak Berkutik

Minggu, 14 Januari 2024 | 12:30 WIB
Kapal perang di Laut China Selatan (Intelligence Specialist 1st Class John J Torres)


Krjogja.com - Sanaa- Amerika serikat dan Inggris menggempur Yaman di ibu kota Sanaa (Jumat 12 Januari 2023) malam. Dalih bahwa Dewan keamanan PBB sudah menyetujui kekuatan militer Amerika dan sekutunya menggempur Houthi Yaman adalah sudah mengganggu pelayaran internasional.

Persetujuan di dewan keamanan PBB sangat mudah dan cepat hanya Rusia, China dan beberapa anggota dewan keamanan tetap abstai atas keputusan ini penggunaan sarana militer untuk menggempur Houthi.

Baca Juga: Jangan Sampai Enggak! Inilah 6 Spot Menikmati Sunset Terbaik di Jogja

Juru bicara China mengatakan untuk kedua belah pihak menahan diri atas serangan yang dilakukan Amerika da dan sekutunya terhadap Yaman dengan dalih menyerang militan Houthi. Gempuran itu menghantam fasilitas logistik dan juga peralatan tempur di Yaman khusus di ibu kota Sanaa menghancurkan juga gudang-gudang senjata.

Kemenlu lewat KBRi Muscat memastikan WNI di Yaman aman atas serangan yang dilakukan oleh Amerika dan Inggris serta negara pendukung lainnya. Houthi Yaman tetap bersikukuh untuk menyerang kapal di terusan laut merah demi membela Palestina atas ketidak adilan dunia yang tidak memberikan sanksi dan gencatan senjata di Gaza.

Baca Juga: Menikmati Indahnya Sore di Pantai Baru Pesisir Bantul

Permintaan ini dianggap Amerika dan sekutunya adalah melanggar hukum internasional karena menyerang kapal dagang yang akan ke Eropa dan Israel. Dalih kedua adalah karena penyerangan kapal-kapal dagang ini maka Eropa dan Amerika mempunyai kepentingan untuk mengamankan jalur perdagangannya dengan melancarkan serangan ke Yaman.

Sebab krisis di laut merah ini membuat melonjaknya biaya kontainer lebah dari 100% dan ini sangat signifikan karena jalur Asia ke Eropa dan Amerika menjadi rawan dan tersendar yang merugikan perekonomian Eropa dan juga Amerika. Rusia lewat nota kepada Dewan Keamanan PBB mengatakan bahwa serangan Amerika dan Inggris terhadap Yaman Houthi tersebut melanggar piagam PBB.

Baca Juga: Kumpulan Kuliner Lokal yang Wajib Dikunjungi saat Anda di Jogja, Berikut Rekomendasinya

Mengapa begitu mulusnya resolusi dewan keamanan PBB untuk menggempur Houthi adalah pertanyaan yang mudah di tebak. Kepentingan Amerika yang terganggu secara ekonomi dan bisnis dan demi harga diri setelah kalah telak dalam mendukung Israel menyerang Hamas pejuang di Palestina. Dewan keamanan PBB nampaknya tunduk dan tidak berkutik atas ide Amerika dan sekutunya dan memberi izin untuk bertindak atas nama internasional.

Pangeran MBS juga turut memberikan reaksi atas serangan Amerika dan Inggris kepada Yaman melalui pernyataan resmi mengutarakan kekhawatirannya karena naiknya suhu konflik di Laut Merah saat ini. Langkah ini berbanding terbalik dengan pengajuan tuduhan genosida atas Gaza oleh Israel di pengadilan ICJ Den Haag sedang berlangsung.

Baca Juga: Profil Lengkap Megawati Hangestri, Atlet Voli Asal Jember yang Hebohkan Negeri Kpop

Amerika merespon negatif atas pengajuan Afrika selatan kepada Israel atas dugaan pelanggaran berat pembersihan etnis yang di sinyalir sejak tahun 1948 sampai meletusnya peristiwa serangan umum Hamas 7 Oktober 2023. Dalih Militan Houthi untuk membantu perlawanan pejuang Hamas di Palestina yang sampai hari ini Korban jiwa terakhir tercatat hampir 20.000 korban jiwa yang separuhnya sekitar 10.000 ribu adalah anak-anak dan wanita.

 

 

Halaman:

Tags

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB