Krjogja.com - Gaza - Amerika Serikat (AS) melakukan pengiriman bantuan via udara pertamanya ke Jalur Gaza, di mana lebih dari 30.000 makanan diterjunkan oleh tiga pesawat militer. Komando Pusat AS mengonfirmasi bahwa operasi tersebut dilakukan bersama dengan Angkatan Udara Kerajaan Yordania.
Para pejabat mengatakan penerjunan bantuan ini adalah tahap pertama sejak diumumkan oleh Presiden Joe Biden pada Jumat (1/3/2024).
Dia berjanji meningkatkan bantuan setelah sedikitnya 112 warga Palestina di Jalur Gaza tewas akibat serangan Israel saat mereka tengah menanti bantuan.
"C-130 menjatuhkan lebih dari 38.000 makanan di sepanjang garis pantai Gaza," kata Komando Pusat AS, seperti dilansir BBC, Minggu (3/3).
"Penerjunan ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk menyalurkan lebih banyak bantuan ke Jalur Gaza, termasuk dengan memperluas aliran bantuan melalui koridor dan jalur darat.
Negara-negara lain termasuk Inggris, Prancis, Mesir, dan Yordania telah lebih dulu mengirimkan bantuan melalui udara ke Gaza, sementara bagi AS ini adalah yang pertama kali.
Dalam pernyataannya pada Jumat, Presiden Biden mengatakan AS akan mendesak agar Israel memfasilitasi lebih banyak truk dan lebih banyak rute untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada lebih banyak orang.
Bagaimanapun, badan-badan bantuan mengakui bahwa pengiriman bantuan melalui udara adalah cara yang tidak efisien, mahal, dan rumit. Fakta bahwa AS memilih metode ini menyoroti parahnya krisis kemanusiaan dan sulitnya mendapatkan bantuan melalui jalan darat untuk warga sipil Jalur Gaza.
Pada Kamis (29/2), 112 orang tewas dan lebih dari 760 lainnya terluka akibat serangan Israel saat mereka tengah menanti bantuan.
Hamas menuduh Israel menembaki warga sipil, namun Israel mengklaim sebagian besar tewas karena berdesak-desakan setelah mereka melepaskan tembakan peringatan. (*)