internasional

Imbas Ancaman Hukuman Mati, Taiwan Minta Warganya Hindari Perjalanan ke China

Sabtu, 29 Juni 2024 | 13:45 WIB
Ilustrasi Taiwan (unsplash)


Krjogja.com Taipei - Beijing mengumumkan bahwa para pendukung “keras kepala” kemerdekaan Taiwan terancam hukuman mati. Terkait hal tersebut, pemerintah Taiwan pada Kamis (27/6) mendesak masyarakatnya untuk menghindari “perjalanan yang tidak perlu” ke China.

Media pemerintah melaporkan pekan lalu, Beijing menerbitkan pedoman mengenai hukuman pidana bagi pendukung kemerdekaan Taiwan, termasuk hukuman mati untuk kasus-kasus “sangat serius” yang melibatkan para pendukung “keras kepala” kemerdekaan Taiwan.

Sebagai dampaknya, mengutip VOA Indonesia, Sabtu (29/6/2024), badan kebijakan utama Taiwan mengenai China, Dewan Urusan Daratan (MAC) pada Kamis (27/6) menaikkan peringatan perjalanannya ke tingkat “oranye”, tertinggi kedua.

"Setelah penilaian menyeluruh, pemerintah menganggap perlu meningkatkan peringatan perjalanan di daratan China, Hong Kong dan Makau… dan menyarankan masyarakat untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu," kata juru bicara MAC Liang Wen-chieh.

Jika masyarakat Taiwan harus pergi ke China, Liang menyarankan mereka untuk tidak membahas isu-isu sensitif, memotret situs militer, bandara dan pelabuhan, dan "membawa buku-buku yang berkaitan dengan politik, sejarah dan agama".

China mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai bagian dari wilayahnya dan menolak mengesampingkan penggunaan kekerasan untuk menjadikan pulau yang mempunyai pemerintahan sendiri itu berada di bawah kendalinya.

 

Beijing diketahui belum melakukan komunikasi tingkat tinggi dengan Taipei sejak tahun 2016 dan mencap Presiden Taiwan Lai Ching-te sebagai “separatis berbahaya”. Pada hari Senin (24/6), Lai mengatakan China “tidak berhak menghukum” rakyat Taiwan atas pandangan atau dukungan mereka.

Amerika Serikat juga mengkritik pedoman hukuman mati yang diterapkan Beijing. Departemen Luar Negeri AS mengecam “bahasa dan tindakan pejabat RRT (Republik Rakyat China) yang dapat meningkatkan ketegangan dan mengganggu stabilitas.”

Adapun Beijing telah meningkatkan tekanan terhadap Taiwan dalam beberapa tahun terakhir. Setelah pelantikan Lai bulan lalu, China mengadakan latihan militer di sekitar pulau itu.

 

Tags

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB