internasional

Gencatan Senjata hingga Pembebasan Sandera di Gaza Disepakati Hamas dan Israel

Kamis, 16 Januari 2025 | 20:10 WIB
Seorang pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina saat melakukan protes menentang perang Israel-Hamas bersamaan dengan KTT APEC yang berlangsung di San Francisco, Amerika Serikat. (istimewa)

KRjogja.com - DOHA - Hamas dan Israel telah mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata di Jalur Gaza, yang mencakup pembebasan sandera. Kesepakatan ini menyusun gencatan senjata awal selama enam minggu dengan penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza. Sandera yang diculik oleh Hamas akan dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina yang ada di Israel.

Dalam konferensi pers di Doha, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan bahwa gencatan senjata akan mulai berlaku pada hari Minggu (19/1/2025).

"Kesepakatan ini akan menghentikan pertempuran di Jalur Gaza, mempercepat bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina, dan menyatukan para sandera dengan keluarga mereka setelah lebih dari 15 bulan dalam penahanan," kata Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Washington, seperti dikutip dari CNA, Kamis (16/1/2024).

Baca Juga: Kalender Jawa 16 Januari 2025 Lengkap Penjelasan Neptu Kamis Pon, Hari Naas dan Hari Keberuntungan

Warga Palestina merespons kabar tentang kesepakatan ini dengan merayakannya di jalanan Jalur Gaza. Di Khan Younis, kerumunan sesak memenuhi jalan-jalan dengan suara klakson, mereka bersorak, mengibarkan bendera Palestina, dan menari.

"Saya sangat bahagia, ya, saya menangis, namun ini adalah air mata kebahagiaan," kata Ghada, seorang ibu yang terlantar dengan lima anak.

Di Tel Aviv, keluarga sandera Israel dan teman-teman mereka bergembira mendengar kabar ini. Mereka merasakan kegembiraan dan kelegaan yang luar biasa atas kesepakatan untuk membawa orang yang mereka cintai pulang.

"Penerimaan Israel terhadap kesepakatan ini belum resmi sampai disetujui oleh Kabinet Keamanan dan pemerintah Israel, dengan pemungutan suara yang dijadwalkan pada Kamis," kata seorang pejabat Israel.

Baca Juga: Yuk Kenalan dengan The Lantis yang lagi Viral Lewat Lagu 'Bunga Maaf'

Kesepakatan ini diperkirakan akan disetujui meskipun ada penolakan dari beberapa pihak di pemerintahan koalisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, termasuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang kembali mengutuk kesepakatan tersebut pada hari Rabu (15/1).

Presiden Israel Isaac Herzog meminta kabinet dan pemerintah Israel untuk menerima dan menyetujui saat kesepakatan ini diajukan.

"Dengan mengorbankan banyak darah, melalui upaya keamanan, diplomatik, dan sosial yang sangat besar, kita telah menciptakan sebuah momen kesempatan. Kita harus memanfaatkannya," ungkap Herzog, seperti dikutip dari kantor berita NPR.

Kantor PM Israel mengungkapkan bahwa Netanyahu menelepon Biden dan presiden terpilih AS Donald Trump untuk mengucapkan terima kasih dan mengatakan dia akan segera mengunjungi Washington. Dalam sebuah pernyataan di media sosial yang mengumumkan gencatan senjata, Hamas menyebut kesepakatan sebagai "sebuah pencapaian bagi rakyat kami" dan "sebuah titik balik".

Baca Juga: Rilis Album Solo, Paulus Neo Masuki Babak Baru

Halaman:

Tags

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB