KRjogja.com - VATIKAN - Proses konklaf yang tengah berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan, untuk memilih penerus mendiang Paus Fransiskus, tak luput dari gelombang hoaks dan disinformasi.
Seiring 133 kardinal elektoral menjalani proses pemungutan suara tertutup, berbagai klaim palsu mulai beredar luas di media sosial dan platform daring lainnya, memicu kebingungan publik global.
Mengutip Euro News, Rabu (7/5/2025), salah satu informasi palsu yang paling mencolok adalah klaim bahwa Paus baru telah terpilih bahkan sebelum konklaf dimulai.
Video di YouTube bertanggal 21 April mengabarkan bahwa Kardinal asal Filipina, Luis Antonio Tagle, telah terpilih sebagai Paus Luis I.
Klaim serupa juga menyeret nama Kardinal konservatif Robert Sarah, yang ditampilkan dalam foto buatan kecerdasan buatan (AI) mengenakan jubah paus, lengkap dengan latar Vatikan.
Fakta menunjukkan bahwa tak satu pun klaim tersebut benar. Takhta Suci Vatikan saat ini masih dalam masa "Sede Vacante" — kursi kepausan kosong — dan baru akan terisi setelah seorang kardinal memperoleh dukungan dua pertiga dari suara konklaf.
Tak hanya soal siapa yang akan menjadi paus, disinformasi juga menyasar kredibilitas kandidat.
Kardinal Pietro Parolin, mantan Sekretaris Negara Vatikan dan salah satu calon kuat, menjadi target kabar bohong soal kondisi kesehatannya. Laporan yang mengklaim ia sakit menjelang konklaf telah dibantah secara tegas oleh Kantor Pers Takhta Suci.
"Tidak ada insiden medis apapun yang melibatkan Kardinal Parolin," ujar Direktur Kantor Pers Vatikan, Matteo Bruni.(*)