internasional

Warga Palestina Terus Dibantai Israel, Dunia Masih Menutup Mata

Minggu, 18 Mei 2025 | 22:30 WIB
ilustrasi kondisi masyarakat di Gaza (istimewa)

KRjogja.com - GAZA - Angkatan udara Israel membunuh sedikitnya 146 warga Palestina dalam serangan terbaru di Gaza selama 24 jam terakhir dan melukai banyak lainnya. Informasi ini disampaikan oleh otoritas kesehatan setempat pada Sabtu (17/5/2025).

Sejak Kamis (15/5/2025), serangan udara Israel telah memasuki salah satu fase pengeboman paling mematikan sejak gencatan senjata terakhir runtuh pada Maret. Serangan-serangan terbaru ini terjadi bertepatan dengan berakhirnya kunjungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Timur Tengah pada Jumat (16/5/2025).

"Sejak tengah malam, kami telah menerima 58 jenazah, sementara sejumlah besar korban masih tertimbun di bawah reruntuhan. Situasi di dalam rumah sakit sangat buruk," ujar Direktur Rumah Sakit Indonesia, yang terletak di Gaza Utara, Marwan Al-Sultan seperti dilansir CNA.

Baca Juga: Film Angkara Murka Pulang Kampung, Jadikan Jogja Sebagai Jalur Alternatif Sinema

Otoritas kesehatan lokal menyatakan bahwa sebanyak 459 orang terluka akibat serangan udara Israel dalam 24 jam terakhir.

Pada Sabtu, militer Israel mengumumkan bahwa mereka mulai melakukan serangan besar-besaran dan mengerahkan pasukan tambahan sebagai bagian dari persiapan untuk memperluas operasi di Jalur Gaza.

Sistem layanan kesehatan di Gaza kini nyaris lumpuh total. Rumah sakit-rumah sakit telah berulang kali menjadi sasaran serangan militer Israel selama perang yang telah berlangsung selama 19 bulan. Sementara itu, pasokan medis semakin menipis karena Israel memperketat blokade sejak 2 Maret.

Baca Juga: Direktur Bina Haji: Layanan Makkah Route Embarkasi Solo Tahun Ini Lebih Nyaman dan Ramah Jemaah

Peningkatan eskalasi, termasuk pengerahan pasukan lapis baja di sepanjang perbatasan, merupakan bagian dari tahap awal Operasi Gideon’s Chariots atau Merkavot Gideon atau Kereta Perang Gideon. Operasi ini, menurut Israel, bertujuan mengalahkan Hamas dan membebaskan para sandera.

Seorang pejabat pertahanan Israel sebelumnya menyatakan bahwa operasi ini tidak akan diluncurkan sebelum Presiden Trump menyelesaikan kunjungannya ke Timur Tengah.

"Kami secara bertahap menambah kekuatan, Hamas tetap tidak gentar," sebut militer Israel pada Sabtu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 5 Mei menyatakan bahwa negaranya tengah merencanakan serangan yang diperluas dan intensif terhadap Hamas. Hal ini disampaikan setelah kabinet keamanannya menyetujui rencana yang bisa mencakup perebutan seluruh Gaza dan pengendalian distribusi bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: Mulai Masa Kepausan dan Pakai Cincin Nelayan, Paus Leo XIV Resmi Dilantik

Pada Jumat, militer Israel menginstruksikan warga Gaza untuk mengungsi ke selatan setelah melakukan serangan berat di Kota Beit Lahia dan kamp pengungsi Jabalia di bagian utara. Namun, para penduduk melaporkan bahwa tank-tank Israel justru bergerak maju ke arah Kota Khan Younis di bagian selatan.

Halaman:

Tags

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB