internasional

Teror Tawon Melanda Rumah Pedesaan Raja Charles III di Inggris, Wisatawan Diminta Hati-hati

Sabtu, 23 Agustus 2025 | 13:35 WIB
Raja Charles III dan Ratu Camilla sesaat meninggalkan Clarence House setelah menemui Pangeran Harry seusai ia didiagnosis kanker (dok. HENRY NICHOLLS / AFP)


Jakarta - Rumah pedesaan Raja Charles III, Sandringham, di Norfolk, Inggris, diserbu tamu tak diundang. Properti megah yang sering ditinggali selama libur musim dingin itu diteror tawon.

Akibatnya, pengelola Sandringham mengeluarkan peringatan agar wisatawan yang berkunjung untuk berhati-hati. Pasalnya, sengatan tawon berisiko nyata, terutama bagi orang-orang yang memiliki alergi.

Peringatan terkait teror tawon disampaikan secara resmi melalui tulisan yang ditempel di area tempat sampah Sandringham. Pengumuman itu berbunyi, "Harap diperhatikan bahwa aktivitas tawon saat ini tinggi di area ini. Terima kasih."

Baca Juga: KR Gandeng Komunitas Musang Lari Bareng Road To KR Run 2025 di Loman Park Hotel

Melansir Hello Magazine, Selasa, 19 Agustus 2025, propergi megah yang dikenal luas karena keindahan rumah utama seluas kurang lebih 30.000 kaki persegi itu memang menjadi salah satu destinasi wisata populer di wilayah tersebut.

Mencegah efek serius dari keberadaan tawon, pihak kerajaan menugaskan seorang penjaga yang terlihat mengenakan pakaian pelindung penuh untuk mengatasi hal itu. Pengelola juga menutup rapat beberapa tempat sampah, bahkan ada yang ditutupi kain karena dianggap menjadi titik rawan bagi kawanan tawon.

Bulan lalu, Raja Charles harus memanggil pengendali hama untuk mengatasi sedikitnya tiga sarang tawon yang ditemukan di Royal Stud, Sandringham, area khusus tempat kuda pacu kerajaan dipelihara. National Health Service (NHS) mengatakan bahwa sengatan tawon bisa berakibat buruk, terutama bagi mereka yang alergi.

Baca Juga: Dua Paskibraka Nasional Wakil DIY Pulang dan Disambut Hangat

Terlepas dari masalah tawon, Sandringham tetap menjadi salah satu properti kerajaan yang paling berharga. Rumah ini tercatat dalam sejarah sejak Domesday Book pada 1086, menjadikannya bangunan dengan nilai historis yang tinggi.

Area yang dapat diakses publik meliputi delapan ruang di lantai dasar, sementara secara keseluruhan bangunan ini diyakini memiliki lebih dari 100 ruangan, termasuk ballroom, kantor, dan area staf. Selain itu, terdapat taman indah seluas 60 hektare yang terbuka untuk pengunjung dari Maret hingga Oktober.

 

 

Tags

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB