internasional

Signifikan, Peran Forum Abu Dhabi untuk Perdamaian

Jumat, 26 September 2025 | 07:35 WIB
Din Syamsuddin bersama narasumber lain : Dr Solahuddin Al-Mustawi dan Dr Khoula Al-Husna yang sedang berbincang dengan mantan Rektor UIN Jakarta Prof Amany Lubis, sebelum acara. (Iatimewa )

JAKARTA - Forum Abu Dhabi untuk Perdamaian (Muntada Abu Dhabi li al-Silm) telah memainkan peran signifikan dan strategis dalam mempromosikan perdamaian dunia dan kesalingpahaman di antara pemeluk berbagai agama dan penduduk berbagai negara di dunia.

Forum ini memiliki peran besar melalui pelbagai konferensi dan fora yang diadakannya di pelbagai negara.

Ketua Pusat Dialog dan Kerja sama Antar Peradaban/ Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations/CDCC) Prof Dr M Din Syamsuddin mengemukakan hal tersebut dalam Dialog Perdamaian di International Indonesia Book Fair (IBF), di Balai Sidang Senayan Jakarta, Kamis (25/9). 

Baca Juga: Program ACTIVE 2.0 Tingkatkan Penanganan Kanker Serviks di Indonesia Indonesia

Selain Din, nafasumber lain ialah Direktur Riset Forum Abu Dhabi untuk Perdamaian Dr Khoula Al-Husna dan Mantan Sekjen Lembaga Tinggi Islam Tunisia Dr Solahuddin Al-Mustawi

“Karena itu mendorong Forum Abu Dhabi untuk Perdamaian untuk meningkatkan kiprahnya dan bekerja sama dengan lembaga-lembaga bermisi sama di Indonesia,” tandas Din.

Diungkap, Forum Abu Dhabi untuk Perdamaian didirikan ulama terkemuka Dunia Islam Syaikh Abdullah bin Bayyah. Tokoh ini berperan besar melalui berbagai konperensi dan fora yang diadakannya di Abu Dhabi maupun di mancanegara. Salah satu dari fora itu adalah Konperensi Marrakkish, Morrokko, 2017 yg melahirkan Deklarasi Marrakkish tentang Hak-Hak Kaum Minoritas Agama di Negara-Negara Mayoritas Muslim. “Deklarasi yang mengangkat Piagam Madinah itu disambut baik oleh lembaga-lembaga keagamaan dunia,” jelasnya. 

Baca Juga: Sambut Hari Batik Nasional, Ternyata Begini Tren Bisnis Fashion di Kuartal III Tahun 2025

Selain itu, Forum Abu Dhabi untuk Perdamaian pernah juga mengadakan Konperensi Para Tokoh Lintas Agama di Washington, DC, pada 2018 yang melahirkan Aliansi Nilai-Nilai Keutamaan (Aliance of Virtous). Gerakan global ini bertujuan mengedepankan Lingkaran Nilai-Nilai Keutamaan (Virtous Circle) sebagai penantang dan pengganti Lingkaran Setan (Vicious Circle). Yang terakhir ujarnya, lingkaran setan ini adalah fenomena kerusakan dunia yang akut. (Fsy)

Tags

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB