internasional

Arab Saudi: Sikap Acuh Dunia Terkait Perang Gaza Bisa Ancam Stabilitas Dunia

Senin, 29 September 2025 | 11:10 WIB
Anak-anak di Jalur Gaza (Dok UNRWA/Ashraf Amra )


New York City - Arab Saudi pada Sabtu (27/9/2025), memperingatkan bahwa kegagalan komunitas internasional untuk mengendalikan genosida Israel di Jalur Gaza mengancam stabilitas regional dan global, dan mendesak tindakan tegas untuk menghentikan konflik dan mendukung kenegaraan Palestina.

"Ketidakpedulian komunitas internasional dalam menahan agresi (Israel) di Gaza akan berkontribusi pada destabilisasi keamanan dan stabilitas regional dan global," ujar Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, pada Sidang Umum PBB ke-80 di New York.


Dia mendesak PBB untuk mengambil peran yang lebih kuat dalam resolusi konflik, dengan mengatakan bahwa badan dunia tersebut "perlu menjadi lebih efisien dalam mengurangi konflik dan krisis," dikutip dari laman Antara News, Senin (29/9).

Baca Juga: Pebalap Astra Honda Tembus Top 3 Klasemen di IATC Motegi

"Kita semua harus bertindak serius untuk menghentikan agresi dan menjamin pengiriman bantuan kepada penduduk Gaza," ujarnya, seraya mendesak langkah-langkah internasional yang mendesak untuk melindungi warga sipil dan membuka koridor kemanusiaan.

Sejak 2 Maret, Israel telah menutup sepenuhnya perlintasan Gaza, memblokir konvoi makanan dan bantuan, serta memperparah kondisi kelaparan di wilayah tersebut.

Hanya sedikit pasokan yang diizinkan masuk secara sporadis, dan banyak yang dijarah oleh kelompok bersenjata yang dituduh oleh otoritas Gaza di bawah lindungan Israel.

Baca Juga: Angin Kencang dan Hujan Deras Berdampak Kerusakan Fasilitas Umum dan Hunian Warga

Pangeran Faisal pun mendesak semua negara untuk mengakui Negara Palestina dan mendukung upaya mencapai solusi dua negara.

Langkah itu diambil sehari setelah Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal mengumumkan pengakuan atas Palestina, sehingga jumlah negara menjadi 159 dari 193 negara anggota PBB yang telah mengumumkan pengakuan Negara Palestina sejak mendiang pemimpin Palestina Yasser Arafat memproklamasikan negara tersebut dari Aljazair pada 1988.

Mengenai Suriah, dia memuji "langkah-langkah yang diambil oleh Republik Arab Suriah untuk memperkuat keamanan dan stabilitas di negara tersebut," dan menolak serangan Israel terhadap wilayah dan kedaulatan Suriah.

Pemerintah Suriah telah mengintensifkan upaya untuk menjaga keamanan di negara itu sejak tumbangnya rezim Bashar al-Assad pada Desember 2024, setelah 24 tahun berkuasa.

 

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB