KRjogja.com - JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Kuala Lumpur Malaysia, Sabtu (25/10/2025) sore. Prabowo diagendakan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur 26-28 Oktober 2025.
"Pada sore hari ini Bapak Presiden bertolak ke Kuala Lumpur untuk menghadiri KTT ASEAN," kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (25/10/2025).
Setelah itu, Prabowo dijadwalkan menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Gyeongju, Korea Selatan pada 31 Oktober dan 1 November 2025. Namun, keberangkatan Prabowo ke Korea Selatan masih menyesuaikan agenda KTT ASEAN.
Baca Juga: Mahasiswa Harus Berani Laporkan Tindak Kekerasan di Kampus
"Selanjutnya ada agenda untuk KTT APEC tapi mungkin akan menyesuaikan dengan agenda yang di Malaysia," ujar Prasetyo.
"Mohon doa nya semoga perjalanan Bapak Presiden lancar. Kembali ke Tanah Air dengan selamat dan membawa berkah bagi kita semua, bangsa dan rakyat Indonesia," sambungnya.
Rangkaian penyelenggaraan KTT Ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, meliputi 25 pertemuan penting, antara lain menyoroti agenda strategis termasuk potensi pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai serta posisi ASEAN terhadap situasi genosida di Gaza, Palestina.
KTT ASEAN beberapa hari ke depan juga akan mencatat sejarah baru, mengingat 10 anggota ASEAN akan mengukuhkan Timor Leste sebagai anggota penuh ASEAN.
Baca Juga: Polsek Jetis Kuatkan Kolaborasi dengan Media
Malaysia, yang pada tahun ini memimpin ASEAN sekaligus bertindak sebagai tuan rumah, menjelaskan pada tingkat pemimpin ASEAN terdapat sebanyak 14 pertemuan, sementara untuk tingkat menteri ASEAN ada enam pertemuan. Pertemuan-pertemuan itu membahas berbagai isu yang menjadi prioritas ASEAN, di antaranya terkait ekonomi, perdagangan inklusif, keberlanjutan iklim dan energi bersih, serta pengembangan infrastruktur ekonomi digital di kawasan.
Di tingkat menteri, beberapa kesepakatan yang telah disetujui bersama, salah satunya mengenai jaringan listrik terintegrasi di kawasan, yang juga membuka kemungkinan pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai.(Ati)