Jakarta - Final Miss Universe 2025 di Thailand sudah berakhir, tapi dramanya masih berlanjut. Setelah mahkota Miss Universe Afrika dan Oseania dikembalikan Miss Pantai Gading Olivia Manuela Yace, Presiden Organisasi Miss Universe (MUO) Raul Rocha bongkar alasan Olivia kalah di babak final. Ia menyalahkan 'paspor lemah' yang dipegang Olivia.
Rocha mengungkapkan alasan itu dalam sebuah video siaran langsung pada Selasa, 25 November 2025, sehari setelah Olivia mengembalikan mahkota dan memutus hubungan dengan Komite Miss Universe. Dalam bahasa Spanyol, ia menjelaskan bahwa dugaan 'paspor lemah' Olivia, atau akses perjalanan yang terbatas, mungkin akan menyulitkan pihaknya untuk menemukan solusi.
"Bagi mereka yang bertanya (mengapa) Pantai Gading tidak menang, ada banyak hal yang perlu dievaluasi. Pantai Gading perlu — buka Google, bagi (semua orang yang) punya ponsel — dan cari tahu berapa banyak negara yang membutuhkan visa untuk masuk: 175!" katanya, mengutip Inquirer.net, Rabu (26/11/2025).
Baca Juga: PSIM Tanpa Dua Kiper Utama Lawan Persija, Harlan Suardi Tak Bisa Turun karena Cidera
Karena pemegang gelar Miss Universe akan berkeliling dunia untuk bertugas, Rocha mengatakan Yace mungkin "menghabiskan satu tahun penuh di apartemennya" jika ia memenangkan mahkota.
"Pekerjaan ini untuk satu tahun Miss Universe; 175 negara meminta visa untuk Pantai Gading. Nah, kalau begitu, dia akan menjadi Miss Universe yang bisa menghabiskan satu tahun penuh di apartemen," katanya lagi.
Sebelumnya, banyak yang menilai wakil dari Pantai Gading berhak memenangkan gelar Miss Universe 2025 dibandingkan Fatima Bosch dari Meksiko karena performanya yang menawan. Jawaban Olivia di babak lima besar juga dianggap lebih meyakinkan dibandingkan Fatima. Klaim Rocha kini membuka diskusi tentang apakah kekuatan paspor merupakan persyaratan bagi para kandidat sebelum bergabung dengan kontes global tersebut.
Baca Juga: PSIM Tanpa Dua Kiper Utama Lawan Persija, Harlan Suardi Tak Bisa Turun karena Cidera
Terlebih, sejak Miss Universe diluncurkan, belum ada pengumuman mengenai kekuatan paspor atau riwayat perjalanan sebagai persyaratan bagi para kandidat yang ingin mewakili negara mereka di ajang global ini.
Di sisi lain, latar belakang Yace juga tak bisa dipandang sebelah mata. Ia adalah putri seorang diplomat, Jean-Marc Yace, yang saat ini menjabat sebagai konsul kehormatan Amerika Serikat Meksiko di Pantai Gading. Sebagai mantan perwira angkatan laut, Jean-Marc juga merupakan Wali Kota Cocody, Abidjan.
Ratu kecantikan asal Pantai Gading ini juga dilaporkan memegang paspor AS, meskipun ia belum menanggapi klaim tersebut hingga tulisan ini dibuat. Paspor AS berada di peringkat ke-11 dalam Indeks Paspor Henley dan memiliki akses bebas visa ke 180 negara. Di sisi lain, Pantai Gading berada di peringkat ke-83 dalam basis data dan dapat memasuki 58 negara tanpa visa.