WONOGIRI, KRJOGJA.com - Pasaran nila produksi Waduk Gajahmungkur Wonogiri dua tahun terakhir tepatnya sejak pandemi Covid-19 tercatat sepi. Kondisi ini semakin buruk menyusul munculnya varian omicron.
Jika dahulu pengiriman nila segar (panen kolam) keluar Wonogiri rata-rata 1 ton perhari kini terjun bebas tinggal berkisar 4-5 kuintal saja. Di sisi lain, harga oksigen untuk ikan nila naik 20 persen yakni dari Rp 80 ribu per tabung kini menjadi Rp 100 ribu.
Ketua Paguyuban Pembudidaya Ikan Waduk Gajah Mungkur Nila Kencana Wonogiri, Sugiyanto, Rabu (9/3/2022), mengatakan di tengah meningkatnya kasus Covid-19 belakangan ini, suplai oksigen untuk ikan nila memang masih tersedia. Hanya saja, kata dia, harganya naik padahal pasca munculnya varian Omicron ini penjualan ikan nila justru menurun.
"Oksigen saat ini masih cukup stoknya. Cuma harganya naik, dulu Rp 80 ribu sekarang jadi Rp 100 ribu," ujar dia.
Sugi menambahkan, puncak Covid Juli 2021 lalu, harga oksigen (ukuran besar) di daerahnya mencapai Rp 180 ribu. Selain harga oksigen, harga pakan nila juga diakui terus melambung. Awal Covid, ujar Sugi, harga pakan Rp 310.000 per zak (isi 30 kg), namun sekarang sudah Rp 330.000.
"Meski demikian kami tidak bisa menaikkan harga ikan segar (mentah) yakni masih di angka Rp 25.000 per kilo. Kalau dinaikkan konsumen sudah mengancam tidak mau beli," lanjut Sugi.(Dsh)