KLATEN, KRJOGJA.com - Masyarakat Kabupaten Klaten, Senin (26/4/21) tepat pukul 10.00 WIB serentak memukul kentongan dan juga membunyikan sirine. Hal yang sama dilakukan Bupati Klaten Hj Sri Mulyani, Wakil Bupati Klaten H Yoga Hardaya dan para pejabat Pemkab Klaten, di halaman Pendapa Pemkab setempat. Pemukulan kentongan sebagai simbol Klaten siap selamat, sekaligus memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB).
Bupati Klaten Hj Sri Mulyani yang semula sedang menggelar rapat koordinasi dengan para kepala organisasi pimpinan daerah (OPD), menjelang pukul 10.00 WIB sejenak menghentikan rakor. Bupati dan sejumlah pejabat keluar Pendapa, lalu membunyikan kentongan secara serentak.
Bupati mengemukakan, pemukulan kentongan di masing-masing OPD dan wilayah yang ada di Kabupaten Klaten, untuk mengingatkan kembali perlunya kewaspadaan tinggi terhadap kemungkinan bahaya bencana.
“Dengan membunyikan kentongan dan sirine pada HKN ini, kami masyarakat dan pemerintah Kabupaten Klaten selalu siap untuk selamat,†kata Bupati.
Gerakan membunyikan kentongan tanda bahaya tersebut dinilai penting untuk mengedukasi masyarakat agar selalu siaga, dan tahu apa yang harus dilakukan untuk memitigasi diri saat terjadi bencana.
Bupati mengimbau masyarakat selalu waspada, karena Kabupaten Klaten merupakan salah satu daerah rawan bencana. Dengan kesiapsiagaan bersama, diharapkan masyarakat selalu siap, waspada, dan berhati-hati dalam menanggapi bencana - bencana yang ada di Klaten. Kabupaten Klaten cukup rawan dengan bencana terutama Merapi, gempa bumi, banjir, dan saat ini juga pandemi Covid 19.
“Klaten salah satu daerah rawan bencana di Jawa Tengah. Bukan hanya banjir, puting beliung, gempa, atau tanah longsor, tetapi Klaten ini juga rawan bencana erupsi Gunung Merapi,†jelas Bupati. (Sit)
