Arca Dicat, Rumitkan Proses Perawatan

Photo Author
- Jumat, 18 September 2020 | 14:50 WIB
Petugas museum membersihkan arca koleksi. (Foto: Jarot S)
Petugas museum membersihkan arca koleksi. (Foto: Jarot S)

PURWOREJO, KRJOGJA.com - Sembilan koleksi arca batu kuno di Museum Tosan Aji Purworejo harus mendapat perlakuan khusus dari petugas perawat cagar budaya. Benda tersebut diserahkan penemunya kepada museum dalam kondisi dilapisi cat.

Pembersihan cagar budaya bersejarah koleksi itu memerlukan proses yang rumit. "Prosesnya panjang, untuk sebuah arca pembersihannya bisa membutuhkan waktu hingga satu bulan," kata Kepala UPT Alun-alun Purworejo dan Museum Tosan Aji, Agus Prediat, kepada KRJOGJA.com, Jumat (18/9/2020).

Upaya pembersihan harus dilakukan untuk mengembalikan bentuk arca seperti sediakala. Selain mengungkap keakomendasliannya, pembersihan juga untuk menjaga agar arca bisa lebih awet.

Pembersihan dilakukan menggunakan berbagai zat yang direkomendasikan untuk membersihkan arca batu. Arca disikat dengan perlahan hingga cat yang menempel hilang. Air bersih yang mengalir juga menjadi sarana membersihkannya. Usaha itu dilakukan berulang kali hingga cat benar-benar mengelupas.

Menurutnya, petugas Museum Tosan Aji belajar cara membersihkan benda arca ke Museum Kaliasa Kabupaten Wonosobo. "Kami belajar sampai ke Wonosobo, bagaimana cara mereka membersihkan arca batu dari cat. Museum di Wonosobo itu termasuk menyimpan banyak koleksi arca batu," ungkapnya.

Pemerintah, lanjutnya, tidak menyalahkan langkah penemu arca yang mengecat benda kuno itu. Mereka, lanjutnya, beralasan mengecat arca agar lebih awet dan bagus. "Tapi itu langkah yang salah, arca bersejarah tidak boleh dicat, karena justru bisa mengalami kerusakan dan kehilangan nilai estetikanya. Tapi, kami tidak akan menyalahkan warga karena mereka ini tidak tahu," tuturnya.

Museum Tosan Aji Purworejo memiliki 107 koleksi arca batu hasil temuan warga di berbagai kecamatan. Namun hanya sembilan yang kondisinya kotor sangat parah. Sementara benda lainnya kotor karena sisa-sisa tanah, lumut, dan berjamur.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Purworejo Agung Wibowo AP mengemukakan, upaya yang dilakukan museum agar benda koleksi bisa dinikmati keasliannya oleh masyarakat.

"Agar masyarakat tahu bentuk asli arca dan kami juga berniat melengkapi berbagai informasi tentang benda koleksi sehingga sajian museum menjadi lebih lengkap," tandasnya.(Jas)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB
X