Antisipasi Corona, Pemkab Sukoharjo Pantau Pemudik

Photo Author
- Senin, 23 Maret 2020 | 13:50 WIB

SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Warga Sukoharjo di luar daerah diminta untuk sementara waktu tidak pulang ke kampung halamannya lebih dahulu hingga pemerintah menyatakan kondisi sudah aman dari virus corona. Mudik justru akan menimbulkan kekawatirkan penyebaran virus corona ke daerah tujuan. Pemkab Sukoharjo sendiri sudah melakukan langkah penanganan dengan menyiapkan petugas gabungan.

Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, Senin (23/3/2020) mengatakan, pemerintah pusat sudah sangat tegas dalam melakukan langkah penanganan penyebaran virus corona. Hal sama juga telah dilaksanakan Pemkab Sukoharjo.

Bupati mengatakan, kondisi di Sukoharjo sejauh ini masih relatif aman dari serangan virus corona. Meski begitu kesiapsiagaan tetap dilakukan dengan menyiapkan petugas gabungan.

Pemkab Sukoharjo sudah memberikan himbauan kepada camat untuk selanjutnya diteruskan ke masing masing kepala desa, lurah dan masyarakat untuk tidak keluar rumah. Kebijakan dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona.

Langkah antisipasi juga dilakukan Pemkab Sukoharjo sesuai arahan pemerintah pusat terkait keberadaan warga di luar daerah atau perantau. Para perantau diminta untuk sementara waktu tidak pulang ke kampung halamannya atau mudik. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi penyebaran virus ke daerah asal atau tujuan.

“Perantau sementara waktu kami minta tidak mudik sesuai arahan pemerintah pusat demi menjaga agar tidak terjadi penyebaran virus corona. Selain itu kami juga menghimbau masyarakat untuk mengurangi aktifitas di luar dan harus di dalam rumah,” ujarnya.

Pemantauan dilakukan Pemkab Sukoharjo dengan melibatkan sejumlah pihak terkait. Sasaranya baik aktifitas masyarakat setempat maupun lalu lintas pendatang melalui titik wilayah perbatasan dan terminal bus.

Camat, kepala desa dan lurah juga diminta aktif untuk membantu melakukan pemantauan di masing masing wilayahnya. Sebab keberadaan warga pendatang atau dalam kondisi sakit tertentu harus dipantau dan sulis dideteksi.

“Kondisi di lapangan yang tahu para camat, lurah dan kepala desa soal warganya. Jadi mereka harus aktif memantau turun langsung,” lanjutnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo Djoko Indrianto mengatakan, Dishub Sukoharjo sudah memantau kondisi pergerakan penumpang di terminal bus dan angkutan. Para penumpang baik pendatang maupun warga lokal terus dipantau petugas di lapangan.

“Apabila ada temuan warga atau penumpang dalam kondisi sakit tertantu seperti suhu badan panas tinggi, demam, batuk dan sesak nafas maka akan kami tangani dengan diruju ke rumah sakit,” ujarnya.

Dishub Sukoharjo belum menerima informasi adanya arus pemudik dalam jumlah besar dari luar daerah masuk ke Sukoharjo. Kooordinasi terus dilakukan dengan melibatkan sejumlah petugas gabungan. (Mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB
X