jawa-tengah

Tikus dan Penggerek Batang Gerilya Serang Tanaman Padi di Sukoharjo

Senin, 21 Juni 2021 | 15:10 WIB
Ilustrasi

SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Hama tikus dan penggerek batang masih menjadi ancaman besar petani bisa merusak tanaman padi. Untuk mengatasinya, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo menerjunkan petugas untuk memberikan pendampingan dan meminta pada petani memperbanyak kegiatan pemberantasan hama. Serangan hama dipicu faktor perubahan cuaca dan pola tanam tidak serentak.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Senin (21/6/2021) mengatakan, sejak tahun 2020 lalu dan masuk musim tanam II (MT II) padi tahun 2021 ini serangan hama tikus masih menjadi ancaman terbesar petani. Keberadaan hewan pengerat tersebut mampu merusak tanaman padi petani. Akibatnya tanaman padi menjadi rusak dan hasil panen petani berkurang drastis. Bahkan hingga mengakibatkan kerugian besar petani karena hanya menerima sedikit uang hasil penjualan gabah kering panen.

Serangan hama kedua yang jadi ancaman besar bagi petani berikutnya penggerek batang. Sebab hama tersebut juga mengakibatkan kerusakan besar tanaman padi petani disejumlah wilayah. Kerusakan parah bahkan mengakibatkan tanaman padi mengalami kerusakan berat.

Data dari Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo diketahui pada Mei 2021 serangan hama tikus terjadi pada lahan tanaman padi seluas 73 hektar. Serangan hama tikus terjadi di Kecamatan Weru seluas 30 hektar, Kecamatan Tawangsari 2 hektar, Kecamatan Sukoharjo 6 hektar, Kecamatan Nguter 5 hektar, Kecamatan Mojolaban 7 hektar, Kecamatan Grogol 5 hektar, Kecamatan Baki 18 hektar. Sedangkan hama penggerek batang menyerang lahan seluas 36 hektar dengan rincian di Kecamatan Nguter 1 hektar, Kecamatan Baki 21 hektar, Kecamatan Gatak 14 hektar.

Kumulatif serangan hama tikus sejak awal tahun 2021 hingga sekarang diketahui serangan hama tikus terjadi di lahan tanaman padi seluas 363 hektar. Rinciannya, Kecamatan Weru 51 hektar, Kecamatan Bulu 7 hektar, Kecamatan Tawangsari 29 hektar, Kecamatan Sukoharjo 51 hektar, Kecamatan Nguter 35 hektar, Kecamatan Bendosari 56 hektar, Kecamatan Polokarto 46 hektar, Kecamatan Mojolaban 25 hektar, Kecamatan Grogol 14 hektar, Kecamatan Baki 49 hektar.

Serangan hama penggerek batang diketahui secara kumulatif sejak awal tahun 2021 hingga sekarang terjadi di lahan tanaman padi seluas 162 hektar. Rinciannya, Kecamatan Weru 2 hektar, Kecamatan Tawangsari 2 hektar, Kecamatan Sukoharjo 7 hektar, Kecamatan Nguter 3 hektar, Kecamatan Polokarto 8 hektar, Kecamatan Baki 51 hektar, Kecamatan Gatak 76 hektar, Kecamatan Kartasura 13 hektar.

"Hama tikus masih jadi ancaman terbesar petani karena merusak tanaman padi. Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah menerjunkan petugas memberikan pendampingan dan penyuluhan pada petani. Kami juga sudah meminta petani untuk memperbanyak kegiatan pemberantasan hama secara bersama dan tanam padi serentak," ujarnya.

Bagas menjelaskan, dari 12 kecamatan sesuai data yang masuk diketahui ada dua kecamatan bebas dari serangan hama tikus yakni Kecamatan Gatak dan Kecamatan Kartasura. Sedangkan kecamatan dengan tingkat terbesar serangan hama tikus terjadi di Kecamatan Bendosari seluas 56 hektar, disusul kemudian Kecamatan Weru dan Kecamatan Sukoharjo masing masing 51 hektar.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo juga mencatat ada serangan hama lain seperti wereng batang cokelat seluas 68 hektar, blast 16 hektar, BLB 92 hektar dan noda palsu 1 hektar.

Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Jigong Sarjanto mengatakan, hama tikus memang masih menjadi ancaman terbesar petani. Sebab serangan hama tikus sangat merusak tanaman padi petani dibanyak wilayah. Serangan membuat petani menderita kerugian sangat besar. Kerusakan tanaman padi paling parah terjadi pada kondisi tanaman sudah mengeluarkan bulir padi.

"Pemberantasan hama sudah terus dilakukan seperti gropyokan tikus massal. Petani disejumlah wilayah melakukan bersama dengan maksud memberantas hama tikus. Kegiatan harus dilakukan serentak agar hasilnya maksimal," ujarnya.

Jigong mengatakan, pemberantasan hama tikus sudah mendapat dukungan penuh dari Pemkab Sukoharjo melalui Dinas Pertanian dan Perikanan. Petugas ikut turun mendampingi dan memberikan penyuluhan pada petani. Bantuan juga diberikan petugas kepada petani berupa alat dan obat untuk memberantas hama tikus.

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB