Dikte Anak Minta Maaf, Perlu Kah?

Photo Author
- Jumat, 21 Oktober 2016 | 08:30 WIB

ANAK perlu diajarkan bertanggung jawab atas segala perbuatan yang mereka lakukan sejak dini. Salah satunya adalah minta maaf apabila melakukan kesalahan atau menyakiti perasaan orang lain. 

Biasanya, orangtua cenderung mendikte anak untuk melakukan permintaan maaf kepada anaknya. Seperti menyuruh bersalaman, mencium tangan orang yang lebih dewasa, bahkan sampai menirukan kata-kata yang diucapkan orangtua. Seperti, “Maaf ya”, “Maafkan aku karena telah…”, “Maaf”, dan lain sebagainya.

Lantas perlukah mendikte anak sampai sedetil itu? Psikolog Klinis, Roslina Verauli berpendapat, tidak perlu sampai sedetil itu. Karena, anak dapat melakukan itu sendiri ketika dia melihat contoh dari orangtuanya. “Kalau orangtua sudah memberikan contoh, anak akan meniru. Mulai dari ekspresi, bahasa tubuh, dan kata-kata,” cetus Roslina. 

Psikolog jebolan Universitas Indonesia ini menambahkan, yang perlu diajarkan adalah rasa empati. Ketika anak sudah punya rasa empati, maka dia sudah paham sendiri bagaimana caranya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Ramadan 2026 Sebentar Lagi Datang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 12:30 WIB

Unik, Ijab Qobul di Atas Motor Kuna

Selasa, 24 Juni 2025 | 16:50 WIB
X