keluarga

Work From Home Saatnya Membuat Jadwal Bersama Keluarga Secara Teratur

Jumat, 24 April 2020 | 20:32 WIB
Joanna Elizabeth Samuel (kiri)

WORK From Home atau Bekerja dari rumah bisa menjadi sangat melelahkan karena pekerjaan yang berlipat ganda karena harus menyelesaikan pekerjaan kantor, tapi juga mengerjakan pekerjaan rumah tangga, sekaligus merangkap jadi guru bagi anak-anak selama mereka bersekolah di rumah atau school from home (SFH).

Tetapi dampak positif lainnya adalah membuat jadwal keluarga teratur karena bisa dilaksanakan bersama-sama lebih menyenangkan misalnya mencuci bersama dengan buah hati.

“Di situasi sekarang ini memang sangat penting mengedukasi keluarga, bagaimana kita merawat diri termasuk dengan pakaian yang digunakan. Dari segi kebersihan, kelembutan, dan wanginya,” ungkap Psikolog Irma Gustiana A, S.Psi, M.Psi. di Jakarta Kamis (23/4 2020).

Ia melanjutkan, menurut penelitian di Journal of Personality and Social Psychology, aroma tertentu dapat membantu menurunkan tingkat stres, bahkan tanpa kehadirannya secara fisik. “Dengan memakai pakaian yang beraroma wangi maka bisa membantu anggota keluarga untuk bisa lebih rileks,” ucap psikolog yang akrab disapa Ayank Irma ini.

Menurut Irma, yang paling utama ketika WFH adalah membuat jadwal keluarga yang teratur. ini akan sangat membantu orang tua, khususnya ibu, untuk menyusun prioritas dan pembagian waktu yang tepat. Ibu pun jadi punya waktu untuk me time di sela-sela waktu bekerja dan menyelesaikan segala urusan rumah tangga.

Irma membuat 3 tips sederhana yang bisa diikuti: (a) buat jadwal kegiatan sehari-hari, tinjau ulang setiap satu minggu sekali; (b) komunikasikan dengan pasangan terkait dengan jadwal dan pembagian tugas serta tanggung jawab bersama; (c) ajak anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan domestik di rumah.

Dia menekankan, hindari menuntut dan berharap terlalu berlebihan pada anak dan pasangan. “Karena ketika di realitasnya tidak terpenuhi, bisa menjadi masalah baru bagi ibu. Misalnya, muncul rasa cemas, panik serta rasa tidak berdaya. Akibatnya ibu bisa marah-marah, dan muncul masalah fisik,” papar Irma.

Irma menambahkan, sangat penting melibatkan anak dalam kegiatan domestik. Misalnya memasak, membersihkan rumah, atau mencuci pakaian. “Anak-anak biasanya sangat senang jika dilibatkan, sekaligus akan membuat mereka menjadi lebih terampil,” ungkap Irma.

Saat mencuci bersama, misalnya Ibu bisa mencari produk-produk yang inovatif baik dari segi aromanya maupun dari segi teksturnya, sehingga anak anak tertarik mencobanya.

Tantangan selama WFH juga dirasakan oleh Nucha Bachri, pendiri Parentalk.id. Memang untuk urusan sekolah Nucha mengatakan bahwa hal tersebut tidak terlalu membebaninya. “Kebetulan anakku masih usia 2 dan 4 tahun, sehingga tugas sekolah masih relatif mudah. Sampai saat ini, urusan SFH dan WFH masih managable,” ujar Nucha, yang juga membuat podcast #CurhatBabu.

Namun bukan berarti segalanya menjadi lebih mudah. Nucha dan suami tetap harus mengasuh anak-anak. “Meski ada pengasuh, anak-anak tetap maunya sama bapak dan ibunya,” ujar Nucha. Terlebih di usia balita, mereka masih membutuhkan perhatian besar dari orang tua. Maka bagi Nucha, “Tantangannya justru pada WFH, di mana focus span-ku hanya 2-3 jam ketika anak-anak tidur siang, baru aku bisa kerja.”

Pakaian tetap harus bersih dan wangi meski #DiRumahAja Bagi Nucha adalah memakai baju bersih dan wangi akan membuat mood lebih baik seharian, meski hanya #DiRumahAja.

Halaman:

Tags

Terkini

Puasa Ramadan 2026 Sebentar Lagi Datang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 12:30 WIB

Unik, Ijab Qobul di Atas Motor Kuna

Selasa, 24 Juni 2025 | 16:50 WIB