YOGYA, KRJogja.com – Mereka yang terinfeksi atau pengidap HIV&AIDS harus kita rangkul dan tetap diberi motivasi agar bisa normal kembali kehidupan sosialnya.Â
Dalam hal ini, peran keluarga sangat penting untuk tetap memeberikan perhatian lebih agar pengidap lebih terbuka dalam mengungkapkan apa yang dirasakan. Karena keluarga lah motivator utama bagi mereka.
“Jangan lupa memberikan edukasi sejak dini juga harus dilakukan supaya kesadaran dan pemahaman tentang infeksi HIV dan sindroma AIDS tertanam hingga dewasa,†narasumber dr Bambang Sigit Riyanto, SpPD KP dalam diskusi di UMY, Minggu (20/11/2017).Â
Kegiatan diselenggarakan Muhammadiyah Medical Students Activities (MMSA) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY), Penyuluhan Awareness Day of HIV/AIDS mengambil tema menyelenggarakan penyuluhan Stop The Stigma And Give Them A Hug!â€.Â
Kegiatan diikuti siswa SMA/Sederajat se- DIY sebagai bentuk kepedulian dan menambah pemahaman tentang HIV&AIDS di Gedung Amphitheater B FKIK UMY diharap akan sebagai bentuk kepedulian dan menambah pemahaman tentang penyakit HIV AIDS.
Menurutnya, mereka yang mengetahui telah terinfeksi HIV apalagi mengidap AIDS akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin. Belum ada pemahaman utuh masyarakat mengenai HIV&AIDS, menurut Bambang membuat sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau menghindarinya.Â
"Pada prosesnya mereka yang terinfeksi HIV&AIDS harus kita rangkul dan tetap memberikan motivasi agar bisa normal kembali. Terutama peran keluarga sangat penting untuk tetap memberikan perhatian lebih agar penderita lebih terbuka dalam mengungkapkan penyakitnya. Kemudian memberikan edukasi sejak dini juga harus dilakukan supaya kesadaran dan pemahaman tentang sindroma HIV AIDS tertanam hingga dewasa,†tandas Bambang. (Fsy)