Agar lebih mudah mengatur keuangan, lebih baik bila memiliki lebih dari dua rekening berbeda untuk memisahkan dana sesuai kebutuhan. Bisa juga mentransfer atau mengambil uang ke rekening lain yang digunakan untuk membayar berbagai keperluan.
3. Melakukan Budgeting Pendapatan
Melakukan pembagian anggaran pendapatan sangat membantu keuangan lebih terencana, lho, apalagi dengan rumus 50-30-10-10. Semisal pendapatan berjumlah Rp4,5 juta, maka alokasikan 50% (Rp2,25) digunakan untuk kebutuhan dasar dan kebutuhan wajib.
Lalu, 30% pendapatan (Rp1,35 juta) digunakan untuk membayar cicilan utang atau arisan. Sedangkan 10% pendapatan (Rp450 ribu) ditabung untuk dana darurat dan 10% lainnya digunakan untuk keperluan pribadi atau sosial.
4. Mengamankan Dana Darurat
Dana darurat diperlukan untuk antisipasi kebutuhan uang mendesak saat pendapatan turun. Nilai dana darurat harus dimiliki idealnya sebesar tiga kali nominal pengeluaran rutin bagi yang belum menikah dan 6 kali nominal pengeluaran rutin bagi yang sudah menikah.
Mengumpulkan dana darurat sebaiknya disisihkan 5%-10% dari pendapatan dan bentuknya bisa disimpan dalam tabungan, emas ataupun deposito. Tarif hidup yang terus meningkat mendorong masyarakat untuk harus berhemat dalam pengeluaran sehari-hari.
Selain melakukan hal-hal diatas sebagai cara untuk berhemat dan hanya sedikit yang menyadari bahwa biaya tersembunyi (hidden cost) pada transaksi keuangan bisa dikurangi. (*)