JAKARTA, KRJOGJA.com - Sejak kasus positif Covid-19 ditemukan pertama kali di Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi potensi penyebaran virus yang lebih luas, diantaranya melalui himbauan untuk mengurangi aktifitas di luar rumah.
Lebih jauh, Bank Indonesia juga meminta masyarakat untuk mulai mengurangi transaksi tunai dan beralih ke pembayaran non-tunai, serta mengkarantina edaran uang yang disetorkan ke perbankan guna mengurangi risiko penularan melalui media uang.
Sejalan dengan hal tersebut, Youtap Indonesia, perusahaan teknologi digital pertama yang memfokuskan layanannya untuk membantu kebutuhan pelaku usaha, melalui data internalnya menemukan kenaikan transaksi non-tunai di platformnya. Tren kenaikan penggunaan alat pembayaran non-tunai ini mencapai 129 persen, tercatat dari 16 Maret hingga 22 Maret 2020.
CEO Youtap Indonesia, Herman Surharto mengatakan seminggu setelah pemerintah mengumumkan kasus positif Covid-19 pertama di Indonesia dan mengeluarkan himbauan untuk mengurangi aktifitas di luar rumah, tren transaksi non-tunai pada merchant kami menunjukkan kenaikan positif.
"Dari total merchant yang tetap aktif beroperasi, 65 persen diantaranya sudah tidak menerima pembayaran tunai dan beralih ke sistem pembayaran non-tunai."
Dia menjelaskan data Youtap Indonesia juga menunjukkan adanya penurunan aktivitas merchant yang cukup signifikan, terutama bagi merchant yang bergerak di bidang jasa seperti laundry, bengkel, toko baju, dan rumah makan. Hal ini dikarenakan masyarakat cenderung membatasi aktifitas di luar rumah selama pandemi Covid-19 berlangsung.