JAKARTA, KRJOGJA.com -_Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, sinergi kebijakan kembali menjadi kunci untuk terus memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia, termasuk memitigasi risiko dampak merebaknya COVIDd-19 terhadap perekonomian jangka pendek.
“Kami melihat prospek pertumbuhan ekonomi domestik 2020 akan tertahan akibat meluasnya COVID-19. Pemerintah, Bank Indonesia, dan Otoritas terkait berkomitmen akan terus memperkuat sinergi kebijakan untuk memonitor dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia,†kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, pada acara peluncuran buku yang mengangkat tema “Sinergi, Transformasi, dan Inovasi: Menuju Indonesia Maju†di Jakarta, Senin (30/3)
Perry mengatakan, BI memprakirakan perekonomian Indonesia kembali meningkat pada 2021 dan menguat dalam jangka menengah. Prospek tersebut ditopang oleh tiga elemen penting yakni Sinergi, Transformasi, dan Inovasi.
"Dinamika perekonomian 2019 mengangkat tiga elemen strategis untuk mendukung kesinambungan pertumbuhan ekonomi, yakni Sinergi, Transformasi, dan Inovasi,†ujarnya.
Ditambahkan, sinergi kebijakan BI, pemerintah, dan otoritas terkait akan terus diperkuat dan menjadi unsur sangat penting untuk menjaga ketahanan dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.
Sinergi juga akan mendukung percepatan transformasi ekonomi, yang ditopang berbagai sumber pertumbuhan ekonomi baru, termasuk melalui penguatan sektor-sektor unggulan seperti manufaktur dan pariwisata, serta pengembangan ekonomi syariah. Sedangkan transformasi ekonomi tersebut juga berkaitan dengan berbagai upaya untuk terus menumbuh-kembangkan inovasi ekonomi-keuangan digital sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif.