*Serangan AS terhadap Iran*
Gejolak yang terjadi di Timur Tengah akibat serangan AS yang menewaskan Jenderal besar Iran, yang berbuntut pada pembalasan Iran telah menyebabkan naiknya harga minyak dunia. Hal ini akan memberi dampak negatif pada defisit perdagangan yang diperkirakan akan membengkak karena kontributor terbesar defisit perdagangan domestik berasal dari neraca minyak dan gas (migas).Â
Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan sepanjang Januari – November 2019, total ekspor migas sebesar $11,442 miliar, sedangkan impor migas tercatat sebesar $19,752 miliar, sehingga ada defisit sebesar $8,31 miliar. Defisit perdagangan Indonesia secara total sepanjang Januari – November bila digabung dengan kegiatan ekspor- impor non migas, mencatat defisit sebesar $3,1 miliar.Â
Menurut Bahana dampak konflik AS-Iran tidak akan memberi dampak yang besar, sepanjang selat Hormuz sebagai jalur pengiriman minyak dari Timur Tengah tetap dibuka. Bila kenaikan harga minyak dunia terjadi, akan memberi sentiment negatif bagi nilai tukar, yang pada akhirnya berdampak pada kinerja keuangan perusahaan dari sektor semen, obat-obat-obatan, dan konsumer karena banyak menggunakan komponen import. (*)